Discuss!

Cafe Sakit & Cafe Sehat

Dengar kata cafe, yang pertama kali terpikir sama orang-orang yang alim (alias sholeh mahmud atau sholeh sholihun, ah, bukan, sholih maksudnya) terbayang aktivitas-aktivitas laknat yang kadang terasa lezat bagi ahli maksiat yang kondisi qalbunya lagi sekarat. (Hualah). Tapi memang benar kok, cafe itu sering kali jadi tempat gitu-gitu. Belum pernah denger dech ada Bang Haji, Pak Kyai, atau Mas Ustadz, yang menghelat sholat jum'at atau tabligh akbar di cafe. Itulah stigma yang sudah terlanjur terstempel di pintu masuk setiap cafe, dibantu Satpol PP. 
Kita tentu prihatin dengan kondisi yang sedemikian. Bukan prihatin sama stempel negatif itu, tapi prihatin sama para dewan kemakmuran cafe (lha dhalah, kayak masjid ada pakai ada dewan kemakmurannya). Kenapa begitu istiqomah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial di cafe yang notabene berbau hal-hal haram.
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian ..... (Emang mau skripsi bro?), maksudnya, kita ingin sekali menghadirkan konsep cafe sehat. Eits bukan berarti tempat fitnes campur kafe. Cafe sehatnya itu berupa cafe ilmu. Cafe yang dipadupadankan dengan perpustakaan tapi jauh dari kesan maksiat, melainkan menjadi pusat pengembangan keilmuan sekaligus tempat bersantai ria.

Salam Sukses
Brilly El-Rasheed

Posting Komentar

Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.

emo-but-icon

Tafaqur

Tafaqur
Tebar Waqaf Al-Quran

Blogging Network

Hot in week

Total Tayangan Halaman

Promo SBY

Promo SBY

Kontributor

item