Silaturahim Bernilai Sedekah

Oleh Brilly El-Rasheed
Belakangan, merebak lembaga-lembaga dana sosial. Kesadaran berinfaq, bershadaqah, berqurban, dan berzakat pun tumbuh pesat. Kita bersyukur atas nikmat ini. Namun kita tidak boleh lupa, menyambung silaturrahim juga merupakan shadaqah. Rasulullah menawari para shahabat beliau,
Dari Abu Ad-Darda`, Nabi berkata, “Maukah kukabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih utama derajatnya dibandingkan dengan puasa, shalat, dan shadaqah?” Para shahabat menjawab, “Ya.” Beliau berkata, “Yaitu memperbaiki hubungan sesama muslim, karena sesungguhnya rusaknya hubungan itu adalah pemangkas.” [Sunan Abu Dawud; Sunan At-Tirmidzi. Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2814] (Bisnis krupuk kreatif di http://sby-corporation.blogspot.com)
Dijelaskan Nabi dalam kesempatan lain, dari Az-Zubair, Nabi berkata, “Sesungguhnya rusaknya hubungan itu adalah pemangkas. aku tidak mengatakan pemangkas rambut.Tetapi pemangkas agama (keislaman).” [Hasan li ghairih: Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2814]
Nabi juga mengancamkan, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturrahim.” [Al-Bukhari no. 5984; Muslim no. 2556] Lebih dari itu, tidak hanya siksa akhirat yang didapat, pemutus silaturrahim juga akan diadzab di dunia. Rasulullah mengatakan, “Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya oleh Allah di dunia, bersama dengan siksa yang di simpan di akhirat, dibandingkan dengan pelanggaran dan memutus silaturrahim.” [Abu Dawud no. 4902; At-Tirmidzi no. 2511; Ibnu Majah no. 4211. Ash-Shahihah no. 918]
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.