Menjadi Manusia Paling Bermanfaat
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2015/10/menjadi-manusia-paling-bermanfaat.html
Rasulullah bersabda,
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia.” [Hasan: Shahih Al-Jami' no. 3289; Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah
no. 426]
Di kesempatan lain, beliau
mengatakan,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ أَنْفَعُهُمْ, وَ أَحَبُّ اْلأَعْمَالِ إلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ سُرُورٌ تُدْخَلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ تَكْشِفُ عَنهُ كُربَةً أَو تَقْضِي عَنهُ دَيناً أو تَطْرُدُ عَنهُ جَوعًا, وَ لَأَنْ أَمْشِي مَعَ أَخِيْ الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي الْمَسْجِدِ شَهْرًا, وَ مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ, وَ مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَ لَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلَأَ اللهُ قَلْبَهُ رِضًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ, وَ مَنْ مَشَى مَعَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ فِيْ حَاجَتِهِ حَتَّى يُثَبِّتُهَا لَهُ أَثْبَتَ اللهُ تَعَالَى قَدَمَهُ يَوْمَ تَزِلُ الْأَقْدَامِ, وَ إِنَّ سُوْءَ الْخُلُقِ لَيُفْسِدُ الْعَمَلَ كَمَا يُفْسِدُ الْخَلُّ الْعَسَلَ
“Manusia yang
paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan
amal yang paling Allah cintai adalah membuat gembira seorang muslim atau
menghilangkan kesusahan darinya, atau melunasi hutangnya, atau menghilangkan
kelaparan darinya. Dan berjalan bersama saudara sesama muslim untuk memenuhi
suatu kebutuhan adalah lebih saya cintai dari pada beri’tikaf di dalam masjid selama
sebulan. Barangsiapa menutupi kemarahannya, Allah tutupi aibnya. Barangsiapa
menahan kebenciannya padahal andai dia ingin mengejawantahkan kebenciannya, dia
bisa, maka Allah penuhi qalbunya dengan ridha pada hari qiyamah. Barangsiapa
berjalan bersama saudara sesama muslim untuk suatu keperluan sampai teguh dalam
memenuhi kebutuhan tersebut untuk saudaranya tersebut, Allah Ta’ala jadikan teguh kakinya pada hari
dikuncinya kaki-kaki. Buruknya akhlak dapat merusak amal sebagaimana kencing
merusak madu.” [Hasan: Shahih Al-Jami’
no. 176; Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 906]
Anda merasakan adanya korelasi dari kedua hadits ini? Ya,
korelasi yang sangat erat dan dekat. Benar, sebaik-baik manusia yang dicintai
oleh Allah adalah orang yang paling kontributif, orang yang paling bermanfaat
bagi manusia. Ini bukan berarti hanya manusia, tapi juga makhluk lainnya,
termasuk lingkungan, sebagaimana diuraikan dalam nash-nash yang lain.
Kita semua ingin dicintai Allah, dan kita semua
berlomba-lomba menjadi manusia terbaik, nomor satu di dunia. Maka sudah
selayaknya kita menjadi insan paling kontributif, disamping tetap merawat pohon
iman dan memelihara bunga taqwa, hingga ajal datang menyapa. Itulah perjuangan
kita di negeri yang fana, untuk menggapai nikmat surga yang tiada tara.
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.