Discuss!

Islam Mengajarkan Kepekaan


Islam adalah satu-satunya agama yang menanamkan kepekaan pada qalbu setiap pemeluknya melalui nilai-nilainya. Dalam ukhuwwah islamiyyah, Islam mengajarkan kepekaan. Rasulullah mengibaratkan kaum muslimin sebagai satu tubuh, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam kecintaan, kasih sayang, kerukunan sesama mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh yang satu sakit, seluruh tubuh akan ikut merasa susah dan demam.” [Shahih Muslim no. 6751]
Dari Anas bin Malik, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan.” [Shahih Al-Bukhari no. 13; Shahih Muslim no. 45]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari Akhir, dan hendaklah ia menunaikan dan berbuat (kebaikan) kepada orang lain apa yang ia senang bila orang lain (berbuat baik) kepadanya.” [Shahih Muslim no. 1844; Sunan Abu Dawud no. 4248; Sunan Ibnu Majah no. 3956]
Islam mengajarkan kepekaan dalam masalah perceraian wanita yang sedang haid. Dari Qotadah, ia berkata bahwa ia mendengar Yunus bin Jubair berkata, “Aku mendengar Ibnu ‘Umar berkata bahwa ia pernah mentalak istrinya dalam keadaan haid. Lalu ‘Umar mendatangi Nabi kemudian mengadukan perihal anaknya. Nabi bersabda, “Perintah ia untuk rujuk pada istrinya. Jika istrinya telah suci dan ia mau, ia bisa mentalaknya.” Yunus berkata pada Ibnu ‘Umar, “Apakah engkau menganggap jatuh talak?” Ibnu ‘Umar menjawab, “Apa yang menghalanginya? Talak tersebut tidak terhalang walau karena kelemahan atau kebodohannya.” [Al-Bukhari no. 5258 dan Muslim no. 1471]
Islam mengajarkan kepekaan dalam masalah jima’ suami-istri. Ketika Jabir menikah, Nabi bertanya padanya, “Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, kata Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” [HR. Al-Bukhari no. 2967 dan Muslim no. 715]
Islam mengajarkan kepekaan dalam masalah menyembelih hewan. Dari Ibnu ’Abbas, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengamati seseorang yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya, sedangkan kambing itu memandang kepadanya. Lantas Nabi berkata, “Apakah sebelum ini kamu hendak mematikannya dengan beberapa kali kematian?! Hendaklah pisaumu sudah diasah sebelum engkau membaringkannya.”.” [Mustadrak Al-Hakim 4/257; Mushannaf ‘Abdur Razzaq no. 8608. Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2265] 

Tidak hanya menyembelih, bahkan terhadap hewan yang tidak ada artinya atau bahkan hewan najis, ketika membutuhkan pertolongan untuk menyambung hidup hewan itu, kita diberi pahala oleh Allah.
Islam mengajarkan kepekaan dalam masalah berbuat baik kepada kedua orang tua yang sudah renta. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” [Shahih Muslim no. 6674]
Islam mengajarkan kepekaan dalam pemilihan kata-kata yang hendak diucapkan. Rasulullah bersabda, “Janganlah seorang di antara kalian mengatakan “khabutsat nafsi” tapi hendaknya ia mengatakan “laqisat nafsi”.” [Shahih Al-Bukhari no. 6179, 6180; Shahih Muslim no. 6015]



:: Dukung dakwah Islamiyyah kami baik dengan comment, doa bi zhohril ghoib, dan financial.
Admin : Aguz Dhewangga

Related

Education 2330321375240974317

Posting Komentar

Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.

emo-but-icon

Tafaqur

Tafaqur
Tebar Waqaf Al-Quran

Blogging Network

Hot in week

Total Tayangan Halaman

Promo SBY

Promo SBY

Kontributor

item