Hargailah Hadiah Walaupun Kecil
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/07/hargailah-hadiah-walaupun-kecil_7.html
Kesediaan menerima kebaikan dari
sesama muslim menjadi pemicu kemakmuran. Betapa tidak? Dengannya akan tumbuh
kasih sayang sesama muslim, sebagaimana diajarkan Nabi, berilah hadiah maka
kalian akan saling mencintai. Dengannya akan terjalin persatuan ummat Islam.
Dengannya akan mengundang keberkahan al-jama’ah.
Dengannya akan terbentuk masyarakat
cinta shadaqah. Islam mengajarkan membalas kebaikan orang lain, maka ketika
seseorang menerima pemberian saudaranya, ia akan berusaha membalasnya dengan
yang setara atau minimal dengan doa. Dengan inilah akan terwujud tradisi saling
mendoakan kebaikan, maka dunia pun akan semakin makmur.
Rasulullah berkata,
مَنِ
اسْتَعَاذَ بِاللَّهِ فَأَعِيذُوهُ وَمَنْ سَأَلَ بِاللَّهِ فَأَعْطُوهُ وَمَنْ
دَعَاكُمْ فَأَجِيبُوهُ وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ
لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ
كَافَأْتُمُوهُ
“Barangsiapa meminta perlindungan
kepada kalian atas nama Allah, maka lindungilah. Barangsiapa meminta kepada
kalian atas nama Allah, maka berilah ia. Barangsiapa mengundang kalian, maka
penuhilah undangannya. Barangsiapa meminta upah kepada kalian atas nama Allah,
maka berilah upahnya. Barangsiapa memberikan kebaikan kepada kalian, maka
balaslah sampai setara, jika kalian tidak mendapatkan (sesuatu untuk membalas
hingga setara) maka berdoalah kepada Allah untuknya sampai kalian rasa sudah
setara.” [Ash-Shahihah no. 254]
Dengannya akan terbentuk pribadi
yang selalu memuliakan siapapun yang berbuat kebaikan, karena perasaannya peka.
Jika orang yang berbaik hati ditolak kebaikannya, maka lambat laun semangat
berbaginya akan padam, dan bisa jadi ia akan menjadi bakhil atau minimalnya ia
menjadi malas atau minder untuk berbagi. (Ngaji juga di www.quantumfiqih.com)
Dengannya pula akan terbentuk
jiwa-jiwa santun dan tawadhu’ karena menolak pemberian, sadar atau tidak, akan
mendidik jiwa menjadi orang yang pongah, takabbur, ujub, gemar mengghibah dan
suuzhzhan. Simak Shahih Muslim no. 275.
Selain memicu munculnya takabbur
dalam qalbu, menolak pemberian juga termasuk kufur nikmat. Nabi bersabda,
إِذَا
آتاَكَ اللهُ تَعَالَى مَالاً لَمْ تَسْأَلُهُ وَ لَمْ تَشُرُّهُ إِلَيْهِ
نَفْسَكَ فَاقْبِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ رِزْقٌ سَاقَهُ اللهُ إِلَيْكَ
Dari ‘Umar, Rasulullah berkata, “Jika Allah Yang Mulia mengaruniaimu harta yang kamu tidak memintanya dan
mencari-carinya, maka terimalah, sebab itu adalah rizqi yang Allah kucurkan
padamu.” [Shahih Al-Jami’ no. 256] Sudah barang tentu termasuk karunia Allah
adalah dengan jalan pemberian dari seseorang.
:: Dukung dakwah Islamiyyah kami
baik dengan comment, doa bi zhohril ghoib, dan financial.
Admin : Aguz Dhewangga
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.