Discuss!

Ubah Penampilanmu Mulai dari Sekarang!




Oleh Muhammad Maftuhin 
Sekretaris di QUFICORP.




Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ . قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ , الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ  وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar debu.” Ada seseorang yang bertanya, “Sesungguhnya seseorang ingin memakai baju dan sandal yang bagus. ” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim)
Renungkanlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.” Kalimat ini mengandung dua prinsip yang agung, makrifat (pengetahuan) dan suluk (prilaku).
Yang pertama adalah sabda Nabi “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah.” Ini adalah poin yang harus kita ketahui bahwa Rabb kita, Allah Jalla wa ‘Ala Maha Indah dalam nama-nama, sifat-sifat-Nya, dan Dzat-Nya. Allah Tabaraka wa Ta’ala memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia lagi sempurna. Allah Ta’ala juga memiliki Dzat yang Maha Indah, Maha Sempurna, Maha Agung, yang keindahan, kesempurnaan, serta keagungan itu tidak mampu dilogikakan oleh manusia. Sebagaimana firman-Nya: “......Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. asy-Syu’ara: 11)
Dan di akhir hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Dia mencintai keindahan.” Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-hamba-Nya, yang beribadah kepada-Nya dengan memperbagus diri dan penampilan. Inilah syariat-Nya yang Maha Bijaksana, agama-Nya yang senantiasa mengurus makhluk-Nya, dan jalan Allah Tabaraka wa Ta’ala yang lurus.


Sabda Nabi bahwasanya Allah Jalla wa ‘Ala mencintai keindahan meliputi seluruh syariat Allah. Jadi, Allah menyukai agar seseorang indah dalam perkataannya, hatinya, dan amal perbuatannya. Memperindah hati dengan keimanan, memperbaiki hati dengan ketenangan, dan sebaik-baik amalan yang memperindah hati seseorang adalah iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” (QS. al-Hujurat: 7)
Dalam sebuah doa disebutkan:
اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ
“Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan iman dan jadikanlah kami orang-orang yang diberi petunjuk dan memberi petunjuk (kepada orang lain).”
Hati dihiasi dan dibuat indah dengan amalan-amalan hati, seperti cinta kepada Allah, berharap kepada-Nya, tawakkal, meminta tolong hanya kepada-Nya, dan lain sebagainya.. Dan hati juga dibuat sakit atau rusak dengan amalan-amalan yang buruk, seperti dengki, hasad, dan lain sebagainya. Sifat-sifat jelek ini akan menghilangkan sifat-sifat yang indah yang ada di dalam hati.
Di antara keindahan lainnya yang Allah cintai adalah memperbagus ucapan dan menghiasi lisan dengan kalimat-kalimat yang baik dan pembicaraan yang terpuji. Berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, membaca al-Quran, memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah keburukan, berdakwah, dan mengajarkan hal-hal yang baik, semua itu adalah bentuk memperindah dan menghiasi lisan.
Demikian juga anggota badan dihiasi dengan hal-hal yang Allah cintai, seperti beramal shalih, menjaga hal-hal yang menjadi bangunan Islam, yakni shalat, puasa, haji, zakat, dan semua bentuk ketaatan yang mendekatkan diri seseorang kepada Allah Jalla wa ‘Ala, maka ia adalah memperindah amalan, yang perbuatan tersebut dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika seseorang menghiasi diri dengan adab dan akhlak yang terpuji, maka ia telah melaksanakan hal yang paling maksimal dalam memperindah dirinya. Dan syariat Islam adalah ajaran yang sangat menjunjung tinggi akhlak dan adab, orang yang menjaga adab dan akhlak yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam, maka dia telah berhias diri dengan sebaik-baik perhiasan.
Termasuk juga menghiasi dan memperindah diri adalah menjauhi hal-hal yang diharamkan dan perbuatan dosa. Dosa dan maksiat akan mengurangi bahkan menghilangkan keindahan seseorang. Sejauh mana ia melakukan pelanggaran dan dosa, sejauh itulah seseorang akan kehilangan keindahan dan perhiasan dirinya.
Di antara perbuatan memperindah diri yang lainnya yang Allah cintai, yaitu seseorang memiliki perhatian terhadap sunnah fitrah yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamYaitu menghilangkan bulu atau rambut yang kurang disukai. Seperti mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, memotong ujung-ujung kumis, menggunting kuku, dan lain sebagainya. Yang semua itu merupakan bentuk memperindah dan menghiasi diri yang Allah Tabaraka wa Ta’ala cintai.
Memperhias dan memperindah diri juga bisa dalam bentuk seseorang membeli pakaian-pakaian yang bagus sebagai bentuk menunjukkan nikmat Allah yang telah Allah berikan. Dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ
“Sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-Nya pada seorang hamba.” (HR. Tirmidzi).
Dari Malik bin Auf radhiallahu ‘anhu, ia berkata:

رَآنِي رسول الله صلى الله عليه وسلم رَثَّ الثِّيَابِ ، فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ مَالٍ؟ قُلْتُ: نَعَمْ مِنْ كُلِّ الْمَالِ قَالَ : فَإِذَا آتَاكَ اللَّهُ مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُهُ عَلَيْكَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatku memakai pakaian yang usang, maka beliau bertanya, “Apakah engkau memiliki harta?” Aku menjawab, “Iya Rasulullah, aku memiliki seluruh jenis harta (yaitu jenis harta yang dikenal saat itu).” Beliau bersabda, “Jika Allah memberikan harta kepadamu, maka hendaknya terlihat tanda harta tersebut pada dirimu.” (HR. Tirmidzi).
Allah mencintai seseorang yang berhias dengan pakaian yang indah selama dalam batas-batas yang dibolehkan dan dihalalkan syariat. Allah ‘Azza wa Jalla menganugerahkan kepada hamba-hambanya dua macam perhiasan yaitu perhiasan yang tampak dengan memakai pakaian yang baik dan perhiasan di batin berupa ketakwaan. Allah Ta’ala berfirman
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. al-A’raf: 26)
Barangsiapa yang kehilangan perhiasan takwa, maka tidak bermanfaat baginya perhiasan yang zhahir yang tampak. Karena perhiasan yang hakiki  dan keindahan yang sejati adalah takwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’alaAyat tersebut menjelaskan bahwa Allah menurunkan pakaian kepada para hamba-Nya, supaya mereka dapat menutup aurat mereka dari pandangan, dan sebagai perhiasan serta keindahan. 
Adapun makna “Allah menurunkan pakaian kepada para hamba-Nya” adalah: bahwa Allah Azza wa Jalla telah menurunkan hujan, dan dari hujan tersebut akan tumbuh, hidup dan berkembang segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, dan dari segala sesuatu itulah umat manusia dapat memproduksi pakaian-pakaian yang mereka butuhkan. Dengan demikian, secara tidak langsung Allah telah menurunkan pakaian.

__________________________________________________________________________
Admin: Muhammad Maftuhin
Editor: Muhammad Sutrisno S.Pd.I
Copyright: cafeilmubrilly.blogspot.com
Ingin beriklan Rp. 50.000,-/bulan? Hubungi 081515526665
Ingin menerbitkan majalah? Segera hubungi 081515526665
__________________________________________________________________________








Related

Faidah 4559830687101645014

Posting Komentar

Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.

emo-but-icon

Arsip Blog

Tafaqur

Tafaqur
Tebar Waqaf Al-Quran

Blogging Network

Hot in week

Total Tayangan Halaman

Promo SBY

Promo SBY

Kontributor

item