Apa Gunanya
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/06/apa-gunanya.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Apa gunanya engkau kabarkan amal-amal shalihmu? Allah lebih suka jika engkau menyembunyikan keshalihan. Allah mengingatkan,
Apa gunanya engkau kabarkan amal-amal shalihmu? Allah lebih suka jika engkau menyembunyikan keshalihan. Allah mengingatkan,
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا
وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ
بِمَفَازَةٍ مِنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Janganlah
sekali-kali kamu menyangka orang-orang yang gembira dengan apa yang telah
mereka kerjakan, dan mereka senang kalau dipuji padahal mereka belum
mengerjakan, jangan sangka mereka terlepas dari siksa, bahkan bagi mereka adzab
yang pedih.” [QS. Ali ‘Imran: 188]
فتح الباري لابن حجر - (ج 12 / ص 435)
يَتَنَاوَل كُلّ مَنْ أَتَى بِحَسَنَةٍ
فَفَرِحَ بِهَا فَرَح إِعْجَاب وَأَحَبَّ أَنْ يَحْمَدهُ النَّاس وَيُثْنُوا
عَلَيْهِ بِمَا لَيْسَ فِيهِ
Menurut Ibnu Hajar, konteks firman Allah ini mencakup
siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian berbangga diri dengannya, bangga
karena kagum pada diri sendiri, dan senang dipuji oleh manusia, dan disanjung
dengan apa yang tidak diperbuatnya.
Dengan kebaikan yang sudah kita perbuat saja, kita tidak
diperkenankan mengungkit-ungkitnya apalagi berkata dusta bahwa diri telah
beramal mulia nan tinggi, untuk mendapatkan pujian.
Apa gunanya engkau kabarkan amal-amal shalihmu? Kalau itu
hanya membuatmu ujub, lalu mengira engkau telah menjadi sebaik-baik hamba
Allah, maka kecelakaan besar menantimu. Padahal, Allah telah memastikan, sampai
kapanpun, kita, manusia, tidak akan pernah sempurna memenuhi semua perintah
Allah.
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَا أَمَرَهُ
“Tidak,
sekali-kali tidak, manusia belum menunaikan apa yang telah diperintahkan-Nya.”
[QS. ‘Abasa: 23]
Apa gunanya engkau kabarkan amal-amal shalihmu? Jauh
lebih baik jika engkau “kabarkan” amal-amal shalihmu kepada Allah sebagai
washilahmu agar Allah lebih mengabulkan doamu. Karena Nabi Muhammad pernah
memberitahu kita tentang tiga orang yang terjebak di dalam gua kemudian salah
satu dari ketiganya berdoa kepada Allah agar membuka batu yang menghimpit pintu
gua setelah sebelumnya dia menyebutkan beberapa kebaikannya.
Jangan menyangka, dirimu yang suka menginformasikan amal-amal shalih yang telah engkau kerjakan, bahwa dirimu telah menjadi mu`min, dengan berdalih bahwa senang seusai melakukan kebaikan dan sedih seusai melakukan dosa adalah karakter mu`min.
Benar, senang dengan kebaikan dan sedih dengan dosa
adalah karakter mu`min. Tapi itu didasari rasa harap (raja`) dan takut
(khasy-yah dan khauf) kepada Allah. Sementara dirimu, apakah seperti itu?
Jangan-jangan malah karena engkau ingin mengklaim sebagai orang yang dilindungi
Allah dari siksa dan diselamatkan Allah sehingga masuk surga?
Klaim seperti itu adalah klaim dusta, karena kita semua
tidak ada yang tahu di mana tempatnya ketika di akhirat. Dan klaim dusta atas
keselamatan dunia akhirat adalah prilaku bodoh orang-orang Bani Israil yang
sesat.
Allah pernah mengingatkan,
قُلْ أَتُعَلِّمُونَ اللَّهَ بِدِينِكُمْ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَاللَّهُ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيمٌ (16) يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُلْ لَا تَمُنُّوا
عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ
لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (17) [الحجرات/16-17]
“Katakanlah, “Apakah kalian hendak memberitahukan
tentang agama kalian kepada Allah, padahal Allah mengetahui segala yang ada di
langit dan di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?” Mereka merasa
telah memberi ni'mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah,
"Janganlah kamu merasa telah memberi ni'mat kepadaku dengan keislamanmu,
sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni'mat kepadamu dengan menunjuki kamu
kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar." [QS.
Al-Hujurat: 16-17].
Admin: Ali Akbar
Admin: Ali Akbar
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.