Discuss!

Bijaksana, Begitu Mempesona



    Oleh Brilly El-Rasheed

Beruntunglah orang yang dikaruniai oleh Allah hikmah, karena hikmah adalah karunia kebaikan yang melimpah. “Barangsiapa dianugerahi hikmah, maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak.” [Al-Qur`an surah Al-Baqarah no. 269]
Pantaslah bila Allah tidak melarang iri kepada orang-orang yang Allah beri hikmah. Rasulullah menyatakan, “Tidak boleh iri kecuali kepada dua orang; orang yang diberi harta oleh Allah kemudian ia mengalokasikannya dalam kebenaran; dan orang yang dianugerahi hikmah kemudian ia melaksanakan dan mengajarkannya.” [Shahih Al-Bukhari no. 7141]
Hikmah adalah pilar kebaikan, darinya lahir kemuliaan dan keagungan kepribadian muslim. Pemilik hikmah akan memiliki tiga inti akhlak mulia, sebagaimana ditulis Doktor Sa’id Al-Qahthani dalam Al-Khuluq Al-Hasan fi Dhau` Al-Kitab wa As-Sunnah, adil yang dapat mencegah si empunya dari zhalim, hilm (lemah lembut) yang bisa menghindarkan si empunya dari amarah, dan ilmu yang mampu menghalangi si empunya dari sikap bodoh.
Sementara orang yang tidak dikehendaki Allah memiliki hikmah, sehingga ia tidak memiliki tiga inti akhlak mulia itu, maka ia akan jauh dari kemuliaan akhlak. Dalam Madarij As-Salikin 2/294, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan, “Sumber munculnya semua akhlaq yang rendah dan tercela ada empat hal yang menjadi pilar dan penyangganya, (1) Al-Jahlu (kebodohan), (2) Azh-Zhulm (kezhaliman), (3) Asy-Syahwah (syahwat/nafsu yang tak terkendali), (4) Al-Ghadhab (kemarahan).”
Kita berlindung kepada Allah dari terhalang mendapatkan karakter hikmah. Pasalnya, Allah memerintahkan kita untuk menghiasi dakwah dengan hikmah agar dakwah tak berbuah sepah. “Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan penuh hikmah dan pelajaran yang baik.” [Al-Qur`an surah An-Nahl no. 125]
‘Ali bin Abi Thalib pernah memberikan masukan kepada para da’i, “Berbicaralah kepada manusia dengan apa yang mereka mengerti, atau inginkah kalian Allah didustakan?” Apa yang dinyatakan ‘Ali ini merupakan bagian dari dakwah yang bijak, penuh hikmah. Mendakwahkan Islam adalah kebaikan. Tapi kalau metodenya salah, bisa-bisa Islam dianggap sebuah rekayasa belaka.
Begitu urgennya hikmah bagi kejayaan Islam, sampai-sampai Allah membekali Rasulullah dengan hikmah. Yaitu tatkala Rasulullah hendak menjalani momentum isra` dan mi’raj. Ketika itu beliau masih tinggal di Makkah. Suatu malam, atap rumah Rasulullah membuka, kemudian Jibril turun dan membuka dada Rasulullah dan membasuhnya dengan air zamzam. Jibril membawa bejana emas yang berisi hikmah dan iman kemudian menuangkannya ke dalam dada Rasulullah. Setelah Jibril menutup kembali dada Rasulullah, Jibril memegang tangan beliau dan mengajak beliau naik ke langit. [Shahih Al-Bukhari no. 3164; Shahih Muslim no. 163]
Peristiwa penuangan hikmah ke dada Rasulullah ini telah diisyaratkan oleh Allah dalam Al-Qur`an beberapa kali. “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mu`min ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [Al-Qur`an surah Ali ‘Imran no. 164]
Jadi, yang dibekali Allah dengan hikmah itu tidak hanya Rasulullah Muhammad, tapi seluruh nabi dan rasul. Sebagaimana Allah sebutkan dalam surah Al-Baqarah no. 129, 231, dan surah Al-Jumu’ah no. 2.

Admin: Ali Akbar

Related

Technology 681758785973648869

Posting Komentar

Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.

emo-but-icon

Tafaqur

Tafaqur
Tebar Waqaf Al-Quran

Blogging Network

Hot in week

Total Tayangan Halaman

Promo SBY

Promo SBY

Kontributor

item