Taubat YangTerhambat
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/06/taubat-yangterhambat.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Nafas taubat sedemikian kencang. Sadar akan kelamnya
jalan yang pernah ditempuh. Qalbu yang menggebu membuat setiap insan terbaik
selalu bergegas menuju pintu cahaya. Pusaran iman dalam dada menyeruakkan
hasrat meraih ampunan dan rahmah. Sadar akan busuknya pribadi menjadi bukti
bahwa qalbu masih suci. Dari Anas bin Malik, Nabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ
بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
"Setiap
anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan
adalah yang bertaubat.”
[Hasan: Musnad Ahmad 3/198; Sunan At-Tirmidzi no. 2499; Sunan Ibnu Majah no. 4251. Shahih Al-Jami’ no. 4515]
Bergumul dengan dosa adalah tabiat manusia yang Allah
menciptakan manusia di atasnya. Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ
أَنَّ الْعِبَادَ لَمْ يُذْنِبُوْا، لَخَلَقَ اللهُ خَلْقًا يُذْنِبُوْنَ ثُمَّ
يَسْتَغْفِرُوْنَ، ثُمَّ يَغْفِرُ لَهُمْ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
"Seandainya hamba-hamba Allah tidak berbuat dosa,
niscaya Allah akan menciptakan makhluk yang berbuat dosa kemudian mereka
istighfar (minta ampun kepada Allah), kemudian Allah mengampuni dosa mereka dan
Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Shahih: Al-Mustadrak Al-Hakim 4/246. Ash-Shahihah no. 967-970]
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat kepada-Nya.
Bahkan jauh lebih dicintai-Nya, daripada ahli ibadah yang takjub dengan
kehebatan ibadahnya, yang merasa bersih dari dosa. Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَيَتَمَنَّيَنَّ
أَقْوَامٌ لَوْ أَكْثَرُوْا مِنَ السَّيْئَاتِ الَّذِيْنَ بَدَّلَ اللهُ عَزَّ
وَجَلَّ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ.
“Sesungguhnya ada beberapa kaum bila mereka banyak
berbuat kesalahan-kesalahan, mereka bercita-cita menjadi orang-orang yang Allah
Azza wa Jalla mengganti kesalahan-kesalahan mereka dengan kebajikan.” [Hasan: Al-Mustadrak Al-Hakim 4/252. Shahih Al-Jami’ no. 5359]
Bukan artinya Allah senang jika ada hamba-Nya yang mau berbuat dosa. Melainkan Allah senang jika ada hamba-Nya terpelanting dalam dosa kemudian bersegera memohon ampun kepada-Nya. Karena Allah Maha Pengampun, Maha Pemaaf, dan Maha Penerima Taubat, sehingga pendosa pun merasa lega, seperti kuda nil yang terbebas dari lumuran lumpur hitam setelah ia mandi di kolam mata air.Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
التَّائِبُ
مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
"Orang
yang bertaubat dari dosa seolah-olah ia tidak berdosa.” [Shahih: Sunan Ibnu
Majah no. 4250. Shahih Al-Jami’
no. 3008]
Admin: Abu Yahya
Admin: Abu Yahya
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.