Tidak Berbuat Jahat
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/06/tidak-berbuat-jahat.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Dalam banyak hadits, Rasulullah memperingatkan persoalan terkait tetangga. Bahkan, menurut pengakuan Rasulullah, Malaikat Jibril berkali-kali memerintahkan beliau dan umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga, hingga Rasulullah mengira tetangga juga mendapat warisan.
Dalam banyak hadits, Rasulullah memperingatkan persoalan terkait tetangga. Bahkan, menurut pengakuan Rasulullah, Malaikat Jibril berkali-kali memerintahkan beliau dan umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga, hingga Rasulullah mengira tetangga juga mendapat warisan.
Di antara rahasia yang menjadikan Malaikat Jibril dan
Rasulullah berbuat demikian adalah karena iman juga menyangkut penjaminan
keamaan bagi tetangga. Dari Anas, Nabi Muhammad berkata,
لَيْسَ
بِمُؤْمِنٍ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارَهُ غَوَائِلِهِ
“Bukanlah mu`min
(yang sempurna imannya) yang tidak menjamin keamanan bagi tetangganya dari
kecurangannya.” [Hasan: Shahih Al-Jami’ no. 5387; Ash-Shahihah no. 2181]
Terutama harta
dan jiwa tetangga. Dari Fudhalah bin ‘Ubaid, Nabi berkata,
الْمُؤْمِنُ مَنْ أَمَنَهُ النَّاسَ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ
وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ الْخَطَايَا وَالذُّنُوْبَ
“Mu`min adalah orang yang memberikan jaminan keamanan
bagi manusia pada harta dan jiwa mereka. Dan orang yang berhijrah adalah yang
meninggalkan kesalahan dan dosa.” [Shahih: Shahih Al-Jami’ no. 6658;
Ash-Shahihah no. 549]
Dari Abu
Hurairah, Nabi berkata,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ
جَارَهُ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah dia tidak menyakiti tetangganya.” [Shahih Al-Bukhari. Shahih
Al-Jami’ no. 6504]
Baik menyakiti
nyawa, fisik, moral, finansial, maupun kehormatan. Karenanya Allah menjanjikan
kenikmatan luar biasa bagi orang yang mengamankan kehormatan sesama Muslim. Dari Abu Ad-Darda`, Nabi berkata,
مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ
النَّارَ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ] كَانَ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ[
“Barangsiapa membela
kehormatan saudaranya (se-Islam) Allah menghindarikan wajahnya dari neraka pada
hari qiyamah.” Dalam riwayat lain, “Akan ada baginya penghalang dari
neraka.” [Shahih: Shahih Al-Jami’ no. 6262, 6263]
Rahasia di
balik mengapa pembelaan kehormatan Muslim sangat besar pahalanya adalah karena
perusakan kehormatan Muslim lebih keras eksesnya daripada menghilangkan
nyawanya. Allah berfirman,
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Fitnah lebih kejam
daripada pembunuhan.” [QS.
Al-Baqarah : 191]
Lebih dari itu,
kecaman keras disampaikan Rasulullah atas orang yang berbuat buruk hingga
dijauhi orang lain. Sebab itu merupakan indikasi keburukan yang dilakukannya
benar-benar parah.
Dari Aisyah, Rasulullah
berkata,
إِنَّ شَرَّ النَّاسِ عِنْدَ اللَّهِ
مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ شَرِّهِ
“Seburuk-buruk kedudukan manusia menurut Allah pada
hari qiyamah adalah orang yang dihindari manusia karena takut dengan
keburukannya.” [Shahih Al-Bukhari]
Contoh paling
dekat adalah para pemalak, seperti di tempat parkir, pasar dadakan, pungli
(pungutan liar), rentenir (usaha ribawi), dan pelaku premanisme, teroris. Tidak
ketinggalan, orang-orang yang suka menyelidiki kesalahan sesama Muslim. Mereka
begitu ditakuti dan dikhawatirkan. Termasuk pula nonmuslim yang senantiasa
mencari celah dan alasan tak masuk akal sebetulnya, untuk menindas dan
melakukan kezhaliman kepada kaum Muslim, di jazirah timur tengah contohnya.
Siapa yang tidak mengutuk nonmuslim penjahat HAM itu? Siapa yang tidak menjauhi
mereka?
Karenanya kita yang mengaku Muslim harus menjaga diri dari berbuat jahat dan menyelamatkan orang lain dari kejahatan baik diri sendiri ataupun kejahatan orang lain. Insya Allah, akan tercipta keamanan dunia, seperti yang dicita-citakan seluruh negara dan agama. Islam telah memberikan tips praktisnya. Mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, dan mulai dari yang kecil.
Admin: Abu Yahya
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.