Tertipu Keshalihan Diri
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/06/tertipu-keshalihan-diri.html
Dari
Jundab, Nabi Muhammad berkata,
أَنَّ رَجُلاً قَالَ وَاللَّهِ لاَ يَغْفِرُ
اللَّهُ لِفُلاَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ مَنْ ذَا الَّذِى يَتَأَلَّى عَلَىَّ
أَنْ لاَ أَغْفِرَ لِفُلاَنٍ فَإِنِّى قَدْ غَفَرْتُ لِفُلاَنٍ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ
”Ada seseorang berkata, ”Demi Allah, Allah tidak mengampuni si anu.” Maka Allah berfirman, ”Siapa yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si anu? Sesungguhnya Aku telah mengampuni si anu dan menghapus seluruh amalmu.”.” [Shahih: Shahih Muslim no. 6847. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1685, 2014; Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2961]
Berbicara atas nama Allah, sedangkan Allah tidak seperti
yang dibicarakan, atau disebut berdusta atas nama Allah, adalah sebesar-besar
dosa, seberat-berat maksiat, separah-parahnya kelancangan. Jika syirik
menduduki peringkat pertama di jajaran dosa-dosa besar (al-kabair) maka
berdusta atas nama Allah berada di atasnya.
Tidak
hanya terkait pengampunan Allah, tapi juga seluruh tentang Allah, tentang
diriNya, sifat-sifatNya, nama-namaNya, keputusanNya, firmanNya, dan lainnya.
Hadits
qudsi ini menyindir dan mempersalahkan sebagian ideologi yang meyakini bahwa
Allah itu Maha Pengampun, namun untuk mendapatkan ampunan Allah, selain
beristighfar, mesti mendapatkan surat penebusan dosa, baik dengan membayar
sejumlah harta atau lainnya, kepada pimpinan agama. Ideologi tersebut, sebenarnya
mengklaim bahwa Allah tidak akan mengampuni seseorang kecuali membayar sekian
harta kepada pimpinan kelompok agama tersebut.
Ideologi ini adalah sesat. Dan sang pemimpin kelompok ideologi ini serta orang-orang yang mengikutinya, demi Allah, Allah tidak mengampuni dosa mereka sedikitpun, dan amal-amalnya terhapus. Kebangkrutan mana lagi yang melebihi terhapusnya amal dan tidak terampuninya dosa kita?
Ini sangat perlu untuk dicamkan. Sering kita dapati ada sebagian tokoh panutan dan juga masyarakat yang ketika didatangi oleh orang yang hari-harinya bergelimang maksiat, mereka mengumpat-umpat orang itu, mengusirnya,
Ideologi ini adalah sesat. Dan sang pemimpin kelompok ideologi ini serta orang-orang yang mengikutinya, demi Allah, Allah tidak mengampuni dosa mereka sedikitpun, dan amal-amalnya terhapus. Kebangkrutan mana lagi yang melebihi terhapusnya amal dan tidak terampuninya dosa kita?
Di samping itu, klaim bahwa Allah tidak mengampuni seseorang, sungguh sangat menyayat hati orang tersebut. Betapa ketika orang itu ingin bertaubat, kembali ke jalan-Nya, lantas dicemooh, ”Allah tidak mengampunimu, kami tidak pantas diampuni, kamu tidak layak masuk surga.” Bayangkan, bagaimana sakitnya hati ini ketika kita ingin bertaubat lantas dikata-katai seperti itu.Besar kemungkinan pula, orang itu akan menjadi semakin brutal dan liberal, tidak akan lagi mau bertaubat, karena dia merasa telah diusir dan tidak memiliki peluang membersihkan diri. Tidak menutup peluang, dia akan mencari agama lain yang bersedia menampungnya, menerimanya dengan segala keburukan masa lalunya, dan membimbingnya.
Ini sangat perlu untuk dicamkan. Sering kita dapati ada sebagian tokoh panutan dan juga masyarakat yang ketika didatangi oleh orang yang hari-harinya bergelimang maksiat, mereka mengumpat-umpat orang itu, mengusirnya,
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.