Menjadi Pribadi Penuh Cinta
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/06/menjadi-pribadi-penuh-cinta.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Kehidupan yang baik, kata Sahl bin ‘Abdullah At-Tusturi adalah Zuhud terhadap dunia dan memusatkan tafakkurnya kepada perkara yang haq. [Fat-h Al-Qadir 3/297]
Kehidupan yang baik, kata Sahl bin ‘Abdullah At-Tusturi adalah Zuhud terhadap dunia dan memusatkan tafakkurnya kepada perkara yang haq. [Fat-h Al-Qadir 3/297]
Dari Abu Mutharif, Rasulullah berkata, “Anak Adam mengaku-aku, “Ini
hartaku, ini hartaku.” Padahal tidaklah Anda memiliki harta melainkan apa yang
telah Anda sedekahkan, apa yang telah Anda serahkan, atau yang Anda makan yang
sudah habis, dan pakaian yang Anda pakai yang sudah usang.” [Shahih Muslim
no. 5258]
Tatkala Allah telah
mencintai seorang hamba, seluruh makhluk akan mencintainya. Nabi Muhammad
berkata, ”Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril,
”Sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah dia.” Maka Jibril mencintainya. Jibril
lantas berseru kepada penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan,
maka cintailah dia.” Maka seluruh penghuni langit mencintainya dan penghuni bumi
juga menerimanya.” [Shahih Muslim no. 2637; Shahih
Al-Jami’ no. 283]
Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah berkata, “Zuhudlah dalam urusan dunia,
niscaya Allah mencintai Anda, dan terhadap manusia, lakukan hal yang sama,
niscaya mereka mencintai Anda.” [Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3326;
Ash-Shahihah no. 944; Shahih Al-Jami’ no. 922, 923]
Jika dicermati, kesemua orang yang
dicintaiNya adalah orang-orang yang paling mulia akhlaknya; baik akhlak kepada
Allah, kepada Rasulullah, juga kepada sesama ciptaan Allah. Nabi Muhammad
berkata, ”Hamba Allah yang paling Allah cintai adalah yang paling baik
akhlaknya.” [Dishahihkan Al-Muhaddits Al-Albani di Shahih Al-Jami' no. 179]
Nabi Muhammad berkata, “Manusia
yang paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Dan amal
yang paling Allah cintai adalah membuat gembira seorang muslim atau
menghilangkan kesusahan darinya, atau melunasi hutangnya, atau menghilangkan
kelaparan darinya. Dan berjalan bersama saudara sesama muslim untuk memenuhi
suatu kebutuhan adalah lebih saya cintai dari pada beri'tikaf di dalam masjid selama
sebulan.” [Shahih Al-Jami’ no. 176]
Nabi Muhammad berkata, "Cintai
untuk manusia apa yang Anda cintai
untuk diri Anda sendiri." [Shahih Al-Jami' no. 100, 180]
‘Umar bin Al-Khaththab mendatangi
negeri Syam. Kedatangannya disambut para amir dan pembesar. Umar berkata,
“Dimana saudaraku Abu ‘Ubaidah?” Mereka menjawab, “Dia akan datang kepada Anda
sekarang juga.” Tak lama Abu ‘Ubaidah datang sambil menaiki seekor unta yang
hidungnya diikat dengan tali. Dia mengucapkan salam kepada umat kemudian
berkata kepada orang-orang, “Mohon tinggalkanlah kami berdua!” Maka ‘Umar
berjalan bersamanya hingga tiba di rumahnya. Dia singgah di dalam rumah itu.
Ternyata di dalam rumah itu, ‘Umar tidak menjumpai barang apapun kecuali
pedang, perisai, dan pelana untuk kuda. ‘Umar bertanya, “Mengapa Anda tidak
mengumpulkan harta?” Abu ‘Ubaidah menjawab, “Wahai Amirul Mu`minin,
sesungguhnya (kondisi) barang-barang (seperti) inilah yang bisa menyampaikan
kita ke tempat peristirahatan dengan selamat.” [Siyar A’lam An-Nubala 1/16]
Admin: Abu Yahya
Admin: Abu Yahya
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.