Terlilit Utang, Perempuan Ini Nekat Bakar Diri
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/10/terlilit-utang-perempuan-ini-nekat.html
Seorang perempuan Thailand melakukan
aksi bakar diri di depan gedung pemerintahan Bangkok, Rabu (15/10/2014). Aksi
itu bukan merupakan bagian dari unjuk rasa yang sering melanda Negara Gajah
Putih itu.
Perempuan itu – Sangvean Raksapet
(52 tahun) – putus asa karena terlilit utang. Perempuan yang berasal dari
provinsi Lop Buri itu berhasil dilarikan ke rumah sakit.
“Dia mengalami stress karena
utangnya. Petugas berhasil memadamkan api yang membakar dirinya,” kata
Kingpetch Setiya, polisi di Bangkok.
Wakil Perdana Menteri Thailand,
Prawit Wongsuwon membenarkan insiden tersebut. Kata dia, Sagnvean sempat
beberapa kali berkunjung ke kantor pemerintahan untuk meminta bantuan guna
melunasi utangnya itu.
“Perempuan ini meminjam uang dari
warga di desa lain sebesar 46 ribu dolar Amerika. Namun, ketika sudah jatuh
tempo dia tidak punya uang untuk membayar,” kata Prawit.
Berdasarkan data Capital Economics,
jumlah keluarga Thailand yang mempunyai utang mencapai rekor tertinggi yaitu 83
persen dari Produk Domestik Bruto pada kuartal kedua 2014. Angka itu naik dari
79 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Perekonomian Thailand tumbuh 0,9
persen di kuartal kedua. Namun, resesi yang terjadi akibat konflik politik
berbulan-bulan memberikan dampak buruk bagi warga Thailand. Junta militer yang
kini berkuas sudah berjanji untuk meningkatkan kembali perekonomian Thailand
dengan memperbesar anggaran belanja pemerintah. (AFP/CNA)
Sumber: Suara.com
Ustadz Ammi Nur Baits, pengasuh
situs interaktif Konsultasisyariah.com menawarkan beberapa tips bagi kita yang
kebetulan terjerat hutang.
1. Yakini bahwa semua ini adalah
ujian dari Allah. Anda harus berusaha sabar, karena Allah tidak akan memberikan
ujian di luar kemampuan manusia.
2. Jangan sampai terbetik, dalam
diri kita, sikap su'uzhzhan (buruk
sangka) kepada Allah, semacam anggapan bahwa Allah sudah tidak lagi sayang
kepada Anda. Lebih-lebih, muncul anggapan, "Allah tidak adil." Karena
itu, jaga hati baik-baik.
3. Hindari semua tindakan yang
justru akan memperparah keadaan Anda, seperti: pergi ke dukun, mencari
pesugihan, tirakat, mengamalkan wirid-wirid tanpa dalil, dan solusi instan
lainnya. Pilihan ini tidak akan menjadikan Anda lebih baik. Karena itu, hindari
sejauh-jauhnya.
4. Hadapi ujian ini dengan berani,
jangan melarikan diri, lebih-lebih bunuh diri. Semua ini akan menyusahkan
keluarga Anda. Ingat, hukuman akhirat jauh lebih berat! Mengambil solusi ini
justru menjerumuskan Anda ke dalam ancaman hadis berikut,
من
أخذ أموال الناس يريد أداءها أدى الله عنه ومن أخذ يريد إتلافها أتلفه الله عليه
"Siapa saja
yang meminjam harta orang lain dengan niat mengembalikannya, niscaya Allah akan
melunasi utangnya. Siapa yang meminjam harta orang lain untuk memusnahkannya
(dia habiskan) maka Allah akan memusnahkannya." (HR. Bukhari)
5. Perbanyak memohon ampun kepada
Allah. Bisa jadi, Allah menimpakan utang ini kepada kita disebabkan perbutan
dosa yang banyak kita lakukan.
6. Bertekadlah untuk melunasi utang
tersebut. Allah memberikan janji untuk melunasi utang orang yang bertekad
menunaikannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga
bersabda,
ما
من أحد يدان دينا يعلم الله أنه يريد قضاءه إلا أداه الله عنه في الدنيا
"Tidaklah ada
orang yang berutang, dan Allah mengetahui bahwa ia berniat melunasi utangnya,
melainkan Allah akan melunasinya di dunia." (HR. An-Nasa'i dan
Ibnu Majah)
7. Selanjutnya, gunakan sarana yang
mubah untuk mendapatkan uang, yang anda bisa lakukan. Semoga Allah memberkahi
usaha Anda. Amin.
Sumber: Pengusahamuslim.com
Di sini bisa ditambahkan, diantara
doa bebas hutang yang diajarkan Nabi adalah doa yang perlu dipanjatkan setiap
hendak tidur sebagai berikut.
اللَّهُمَّ
رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ رَبَّنَا وَرَبَّ
كُلِّ شَيْءٍ مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ فَالِقَ الْحَبِّ
وَالنَّوَى لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ
آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ أَنْتَ الْأَوَّلُ لَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْآخِرُ
لَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الظَّاهِرُ لَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ
الْبَاطِنُ لَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنْ
الْفَقْرِ
“Wahai Allah Penguasa Langit, ‘Aasy
Yang Agung, dan Penguasa Segalanya. Wahai Yang Menurunkan Taurat, Injil dan
Al-Quran. Wahai Yang Membelah Biji dan Benih (menjadi tanaman). Tiada ilah
selain Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari setiap kejahatan manusia yang
jahat, sebab Engkau-lah yang menguasai ubun-ubunnya. Engkaulah yang pertama,
yang tiada apa pun sebelum-Mu; dan Engkau-lah yang terakhir, yang tiada apa pun
setelah-Mu. Engkau-lah yang dhahir, yang tiada apa pun di atas-Mu; dan
Engkau-lah yang batin, yang tiada apa pun yang menghalangi-Mu. Lunasilah utang
kami dan entaskan kami dari kefakiran.” (HR. Muslim No. 2713)
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.