Sulaiman Al Rajhi, Miliarder 'Miskin'
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/10/sulaiman-al-rajhi-miliarder-miskin.html
Kalau beberapa orang berusaha
sekuat tenaga untuk kerja keras guna mengumpulkan uang agar jadi kaya raya.
Tapi, ada yang unik dari kehidupan seorang miliarder terkaya di dunia, dia
malah bekerja keras mengumpulkan uang untuk hidup miskin.
Dia adalah Sulaiman Al Rajhi,
salah satu orang paling kaya di dunia yang memilih menyumbangkan seluruh
hartanya termasuk uang tunai, saham dan propertinya.
Sulaiman Al Rajhi tercatat
sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan sukses mencetak uang hingga USD 6
miliar atau Rp. 73,16 triliun (dengan hitungan kurs: Rp. 12.193 per USD) dari
industri perbankan yang dipimpinnya. Di usianya yang ke-93 tahun, dia merasa
harta dan kekayaan bukanlah hal yang penting.
Padahal, dia pernah jatuh miskin
sebanyak dua kali dalam hidupnya. Uniknya, sekarang saat dia telah memiliki
semua yang dikejarnya, Al Rajhi melepaskan semua hartanya begitu saja.
Sulaiman Al Rajhi mengakui, saat
dia melarat dahulu kondisinya jauh berbeda dengan kehidupan miskin sekarang ini
yang dia pilih. Sekarang, Sulaiman Al Rajhi, merasa hidupnya saat ini lebih
merasa bahagia, tenang dan damai. Bagi pria yang hanya lulus Sekolah Dasar (SD)
ini, seluruh kekayaan yang dimiliki manusia hanyalah titipan Tuhan semata.
Lalu, yang menjadi pertanyaan
kita semua yaitu, kenapa Sulaiman Al Rajhi rela melepas semua hartanya, malah
memilih hidup miskin? Berikut ini kisah hidup unik Sulaiman Al Rajhi yang
dikutip dari Al Rajhi Bank, Forbes, Arab News serta sejumlah sumber lainnya.
Sulaiman Al Rajhi di Masa Muda
Miliarder ini bernama lengkap
Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi, lahir di Jeddah, pada tahun 1920. Sulaiman tidak
lahir dari keluarga yang kaya raya, sehingga dia hanya mampu menamatkan sekolah
sampai Sekolah Dasar (SD) saja.
Karena kondisi itulah membuat dia
dan dua saudara laki-lakinya bekerja keras untuk menghasilkan uang. Yang
kemudian mereka berhasil mendirikan bank syariah terbesar di dunia yaitu Al
Rajhi Bank.
Dari industri perbankan dan
sejumlah perusahaan yang didirikannya, Al Rajhi juga aktif berinvestasi di
bursa saham Arab Saudi. Dia berhasil meyakinkan perbankan di wilayah Eropa dan
Amerika untuk ikut bekerja sama di bidang perbankan syariah dan terus berhasil
menambah jumlah kekayaannya.
Walaupun Kaya, Tapi Memilih Hidup
Miskin
Sulaiman Al Rajhi merupakan
miliarder yang terkenal pemurah dan sangat memegang teguh ajaran-ajaran Islam.
Kemurahan hatinya membuat miliarder yang satu ini tampak sangat unik.
Uniknya, di saat para konglomerat
lain berlomba-lomba menumpuk kekayaan, pria berusia 93 tahun ini justru
melimpahkan seluruh harta kekayaan yang dia miliki pada anak-anaknya. Hingga
saat ini, Al Rajhi tidak memiliki uang tunai, properti atau saham-saham yang
biasa menghiasi kehidupannya.
Harta yang dia sisakan untuk
hidupnya hanyalah pakaian yang sehari-hari dikenakannya. Semasa hidupnya dia
pernah dua kali merasakan hidup melarat tanpa uang sedikitpun. Kondisi itu
membuatnya sangat paham mengenai hal sekecil apapun tentang uang.
Berbeda dengan dulu, kemiskinan
yang saat ini dialaminya justru disertai perasaan bahagia, tenang dan damai.
Hidup miskin yang kini dijalaninya murni merupakan pilihan dan keputusannya
sendiri.
Hanya satu alasan yang membuat Al
Rajhi memutuskan untuk hidup miskin, sesuai dengan keyakinan yang dianutnya,
seluruh kekayaan di muka bumi ini adalah milik Allah semata. Bagi Al Rajhi,
manusia yang dipercaya untuk menjaganya dan tidak pantas merasa memilikinya.
Sementara alasan membagi hartanya
sebelum dia tutup usia adalah guna meningkatkan rasa persaudaraan dan kasih
sayang antar anak-anaknya. Menurut dia, keharmonisan keluarganya jauh lebih
penting dibandingkan harta dan kekayaan.
Selain itu, dia juga tak mau
menghabiskan masa tuanya hanya untuk mencari uang. Dia ingin menikmati waktu
yang sangat berharga dalam hidupnya untuk hal-hal yang lebih berguna. Dia juga
dengan aktif membagi setiap uang yang mengalir ke kantongnya untuk masyarakat
yang lebih membutuhkan.
Uniknya, miliarder yang satu ini
bekerja sekuat tenaga untuk keluar dari kemiskinan dan setelah kaya raya justru
memilih menyumbangkan semua hartanya dan kembali hidup tanpa uang.
Tidak banyak yang menyebutkan
berapa jumlah istri Al Rajhi, yang jelas, pria lanjut usia ini tercatat
memiliki 23 anak. Dia sangat mencintai seluruh anak-anaknya dan selalu
mendorong semua keturunannya untuk bekerja keras.
Al Rajhi sangat yakin bahwa untuk
menjadi kaya raya setiap orang harus berusaha sekuat tenaga. Alasan dia membagi
hartanya pada seluruh anaknya agar keturunannya tidak tinggal diam dan bekerja
mengelolanya.
Al Rajhi adalah tipe ayah yang
tidak mau bekerja seumur hidup cuma untuk menghidupi anak-anaknya. Baginya,
semua keturunannya harus berusaha untuk mengembangkan bisnis yang telah
diwariskan supaya bisa terus bertahan hidup. Dan anak-anaknya merasa puas
dengan keputusan sang ayah.
Tetap Kerja Keras di Usia Tua
Sampai usia 80 tahunan, Al Rajhi
masih sangat aktif bekerja seperti orang-orang usia muda. Al Rajhi mulai
menjalankan tugasnya dari subuh hingga larut malam.
Semasa menjalani bisnisnya, dia
tidak pernah memiliki pesawat pribadi dan selalu bepergian menggunakan kelas
ekonomi. Menurut dia, Allah tidak menyukai umatnya yang angkuh dan bersikap
secara berlebihan.
Uniknya, meski dia menumpang
pesawat milik maskapainya sendiri, dia tetap mengeluarkan uang untuk membeli
tiket layaknya penumpang lain. Tanpa pesawat pribadi sekalipun, lewat
maskapainya dia tetap memiliki banyak pesawat komersial yang beroperasi atas
namanya.
Bahkan semasa hidupnya, dia tak
pernah keluar negeri dalam rangka berlibur. Al Rajhi lebih suka menikmati
perjalanan melintasi gunung dibandingkan menikmati tempat wisata di tempat
lain.
Al Rajhi adalah salah satu
miliarder tertua di dunia. Di usianya yang ke-93 tahun, dia masih aktif
mengurus lembaga amal yang didirikannya.
Meskipun sudah tua, Al Rajhi tak
pernah berpangku tangan, dia selalu memfokuskan pikirannya pada yayasan amal
miliknya, serta bepergian ke Riyadh, Qassim, Al-Jouf, dan Al-Laith untuk
sekadar mengawasi jalannya badan amal yang dipimpinnya.
Semasa bergelut di dunia bisnis,
dia memiliki peranan yang luar biasa dalam membangun bank syariah terbesar di
dunia. Selain itu, dia juga terkenal sebagai konglomerat yang aktif memerangi
kemiskinan hingga memperoleh penghargaan internasional bergengsi karena
tindakannya tersebut.
Dia juga berhasil meyakinkan para
pemimpin bank sentral dunia termasuk Bank of England, bahwa perbankan syariah
mampu berperan sebagai penggerak perekonomian global. (aktualco/daulahislam)
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.