Bersikap Adil dan Bijaksana dalam Bergaul
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2015/04/bersikap-adil-dan-bijaksana-dalam.html
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah
seorang mukmin lelaki membenci seorang wanita mukminah. Karena, kalaupun ia tidak menyenangi suatu
karakter yang ada padanya, tentu ia menyenangi karakter lain yang ada padanya.”
Hadits
ini mengandung dua hikmah yang agung.
Pertama, arahan
untuk bergaul dengan isteri, kerabat dekat, teman, orang yang bekerja sama
dengan anda, dan semua yang ada keterkaitan dan hubungan antara anda dan dia.
Yaitu, seyogianya anda tata batin anda dalam bergaul dengannya, bahwa pasti ia
mempunyai cela atau kekurangan atau hal lain yang tidak anda sukai. Jika anda
dapati hal yang demikian, bandingkanlah itu dengan kuatnya pertalian dan
kesinambungan cinta antara anda dan dia yang wajib atau seyogianya anda bina,
dengan mengingat sisi-sisi kebaikan, maksud-maksud baik yang bersifat umum atau
khusus yang ada pada dirinya. Dengan menutup mata dari sisi-sisi keburukkan dan
memandang sisi kebaikan, persahabatan dan tali hubungan akan langgeng dan
ketenteraman batin akan terwujud bagi Anda.
Kedua, yaitu hilangnya kegelisahan
maupun keguncangan,langgengnya ketulusan cinta, keberlanjutan menunaikan
tuntunan bergaul yang bersifat wajib maupun sunnah, dan terwujudnya ketentraman
batin antara kedua belah pihak.
Baransiapa yang tidak mengambil pelajaran dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, tetapi bahkan ia melakukan sebaliknya, yaitu dengan memperhatikan sisi-sisi keburukan dan membutakan mata dari melihat sisi-sisi kebaikan, maka pasti ia akan guncang dan gelisah, dan pasti tidaklah mulus cinta yang ada antara dia dan orang yang sudah terjalin hubungan dengannya. Disamping itu, sejumlah hak maupun kewajiban yang harus dipelihara oleh masing-masing dari keduanyapun akan putus.
Baransiapa yang tidak mengambil pelajaran dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, tetapi bahkan ia melakukan sebaliknya, yaitu dengan memperhatikan sisi-sisi keburukan dan membutakan mata dari melihat sisi-sisi kebaikan, maka pasti ia akan guncang dan gelisah, dan pasti tidaklah mulus cinta yang ada antara dia dan orang yang sudah terjalin hubungan dengannya. Disamping itu, sejumlah hak maupun kewajiban yang harus dipelihara oleh masing-masing dari keduanyapun akan putus.
Banyak
tokoh atau pahlawan yang mampu menguatkan hatinya untuk sabar dan tenang saat
terjadinya bencana atau malapetaka besar. Namun, di saat menghadapi
perkara-perkara remeh dan sederhana, maka justeru guncang, dan kepolosan
hatinya tidak jernih lagi. Sebabnya adalah karena mereka dapat menguatkan hati
dalam menghadapi perkara-perkara besar,namun saat menghadapi perkara-perkara
kecil, justeru mereka biarkan diri mereka tanpa kontrol, sehingga membahayakan
mereka dan berefek buruk pada ketenangan mereka.
Orang
yang berkepribadian kokoh mampu menguatkan hatinya untuk menghadapi perkara
kecil maupun besar. Ia memohon pertolongan Allah untuk menghadapinya dan
memohon agar Allah tidak menitipkan dirinya kepada dirinya walau sekejap mata.
Maka, di saat itulah perkara kecil menjadi mudah baginya, sebagaimana perkara
besar pun menjadi mudah. Dan, ia tetap berjiwa tenteram dan berhati tenang dan
nyaman.
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.