Fitnah Dunia Bak Gadis yang Menggoda
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2015/04/fitnah-dunia-bak-gadis-yang-menggoda.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Inspirator Golden Manners
Macam-macam
Fitnah Dunia
Secara umum fitnah
kehidupan dunia dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk, yaitu: wanita, harta
dan kekuasaan.
1.
Fitnah Wanita
Dahsyatnya fitnah wanita
telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Bahkan surat ‘Ali Imran 14 menempatkan
wanita sebagai urutan pertama yang banyak dicintai oleh manusia dan pada saat
yang sama menjadi fitnah yang paling berbahaya untuk manusia. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih
besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita.” (HR Bukhari dan Muslim)
Fitnah wanita dapat menimpa
siapa saja dari seluruh level tingkatan manusia baik dari kalangan pemimpin
maupun rakyat biasa. Sejarah telah membuktikan kenyataan tersebut. Banyak para
pemimpin dunia yang jatuh karena faktor fitnah wanita. Dan fitnah wanita juga
dapat menimpa para dai dan pemimpin dai. Bahkan salah satu hadits yang paling
terkenal dalam Islam, yaitu hadits niat, sebab keluarnya karena ada salah
seorang yang hijrah ke Madinah untuk menikahi wanita yang bernama Ummu Qois.
Maka dikenallah dengan sebutan Muhajir Ummu Qois.
Banyak sekali bentuk fitnah
wanita, jika wanita itu istri maka banyak para istri dapat memalingkan suaminya
dari ibadah, dakwah dan amal shalih, untuk prioritas lainnya. Jika wanita itu
wanita selain istrinya, maka fitnah dapat berbentuk perselingkuhan dan perzinaan.
Fitnah inilah yang sangat dahsyat yang menimpa banyak umat Islam.
Ada banyak cerita masa lalu
baik yang terjadi di masa Bani Israil maupun di masa Rasululullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang menyangkut wanita yang dijadikan obyek fitnah. Kisah
seorang rahib yang membakar jari-jari tangannya untuk mengingatkan diri dari
azab neraka ketika berhadapan dengan wanita yang sangat siap pakai, kisah
penjual minyak wangi yang mengotori dirinya dengan kotoran dirinya agar wanita
yang menggodanya lari, dan cerita nabi Yusuf yang diabadikan Al-Qur’an.
Itu kisah-kisah mereka yang
selamat dari fitnah wanita. Sedangkan kisah mereka yang menjadi korban fitnah
wanita lebih banyak lagi. Kisah rahib yang mengobati wanita kemudian berzina
sampai hamil dan membunuhnya, sampai akhirnya musyrik karena menyembah setan.
Kisah raja Arab dari Bani Umayyah yang meninggal dalam pelukan wanita dan
banyak lagi kisah-kisah lainnya.
2.
Fitnah Harta
Fitnah dunia termasuk
bentuk fitnah yang sangat dahsyat yang dikhawatirkan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam:
“Dari Amru bin Auf Al-Anshari radhiyallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Abu Ubaidah bin
Al-Jarrah ke Al-Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Kemudian Abu Ubaidah datang
dari Bahrain dengan membawa harta dan orang-orang Anshar mendengar kedatangan
Abu Ubaidah. Mereka berkumpul untuk shalat Subuh dengan Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tatkala selesai dan hendak pergi mereka mendatangi Rasul shallallahu
‘alaihi wa sallam, dan beliau tersenyum ketika melihat mereka kemudian
bersabda,”Saya yakin kalian mendengar bahwa Abu Ubaidah datang dari Bahrain
dengan membawa sesuatu?” Mereka menjawab, ”Betul wahai Rasulullah.” Rasul shallallahu
‘alaihi wa sallam. bersabda, ”Berikanlah kabar gembira dan harapan apa yang
menyenangkan kalian, demi Allah bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan
padamu tetapi aku takut dibukanya dunia untukmu sebagaimana telah dibuka bagi
orang-orang sebelummu dan kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana
mereka berlomba-lomba, dan akan menghancurkanmu sebagaimana telah menghancurkan
mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)
Pada saat dimana dakwah sudah
memasuki wilayah negara, maka fitnah harta harus semakin diwaspadai. Karena
pintu-pintu perbendaharaan harta sudah sedemikian rupa terbuka lebar. Dan
fitnah harta, nampaknya sudah mulai menimpa sebagian aktifitas dakwah. Aromanya
sudah sedemikian rupa tercium menyengat. Kegemaran main dan beraktivitas di
hotel, berganti-ganti mobil dan membeli mobil mewah, berlomba-lomba membeli
rumah yang mewah dan berlebih-lebihan dengan perabot rumah tangga, lebih asyik
bertemu dengan teman yang memiliki level sama dan para pejabat lainnya adalah
beberapa fenomena fitnah harta.
Yang paling parah dari
fitnah harta bagi para dai adalah menjadikan dakwah sebagai dagangan politik.
Segala sesuatu mengatasnamakan dakwah. Berbuat untuk dakwah dengan berbuat atas
nama dakwah bedanya sangat tipis. Menerima hadiah atas nama dakwah, menerima
dana dan sumbangan musyarakah atas nama dakwah. Mendekat kepada penguasa dan
menjilat pada mereka atas nama dakwah dan sebagainya.
Dalam konteks ini
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya pernah ditegur
keras oleh Allah karena memilih mendapatkan ghanimah dan tawanan perang,
padahal itu semua dengan pertimbangan dakwah dan bukan atas nama dakwah.
Kejadian ini diabadikan Al-Qur’an surat Al-Anfaal: 67:
مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ
يَكُونَ لَهُ أَسْرَى حَتَّى يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا
وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ
“Tidak patut, bagi seorang
nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu
menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat
(untukmu)…”
3.
Fitnah Kekuasaan
Fitnah kekuasaan biasanya
menimpa kalangan elit dan level tertentu dalam tubuh umat. Fitnah inilah yang
menjadi pemicu fitnah kubra di masa sahabat, antara Ali dengan siti Aisyah dalam
perang Jamal, antara Ali dengan Muawiyah dalam perang Siffin, antara Ali dengan
kaum Khawarij.
Fitnah kekuasaan ini juga
dapat menimpa gerakan dakwah dan memang telah banyak menimpa gerakan dakwah.
Para aktifis gerakan dakwah termasuk para pemimpin gerakan dakwah adalah
manusia biasa yang tidak ma’shum dan tidak terbebas dari dosa dan fitnah. Yang
terbebas dari fitnah dan kesalahan adalah manhaj Islam. Sehingga fitnah
kekuasaan dapat menimpa mereka kecuali yang dirahmati Allah. Kecintaan untuk
terus memimpin dan berkuasa baik dalam wilayah publik maupun struktur suatu
organisasi adalah bagian dari fitnah kekuasaan.
Fitnah kekuasaan yang
paling dahsyat menimpa aktifis dakwah adalah perpecahan, saling menjatuhkan,
saling memfitnah bahkan saling membunuh. Dan semua itu pernah terjadi dalam
sejarah Islam. Semoga kita semua diselamatkan dari semua bentuk fitnah ini.
Untuk mengantisipasi semua
bentuk fitnah dunia ini, maka kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada
Allah dan berlindung dari keburukan fitnah dunia. Mengokohkan pribadi kita
sehingga menjadi jiwa rabbani bukan jiwa maadi (materialis) dan juga bukan jiwa
rahbani (jiwa pendeta yang suka kultus). Disamping itu kita harus mengokohkan
pemahaman kita tentang hakekat dunia, risalah manusia dan keyakinan tentang
hisab dan hari akhir.
Admin: Muhammad Maftuhin
Editor: Muhammad Sutrisno S.Pd.I
Copyright: cafeilmubrilly.blogspot.com
Ingin beriklan Rp. 50.000,-/bulan? Hubungi 081515526665
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.