Diciptakan dengan Fithrah Tauhid
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2015/04/diciptakan-dengan-fithrah-tauhid.html
Inspirator Golden Manners
Kita mengimani bahwa tauhid yang
murni merupakan fithrah yang telah diciptakan Allah pada hamba-hamba-Nya, dan
ia merupakan dasar bagi seluruh risalah samawiyah. Adapun yang muncul setelah
itu dari berbagai macam ibadah kepada selain Allah, menisbatkan anak kepada
Allah, meyakini-Nya telah bersatu ke dalam salah seorang ciptaan-Nya, semuanya
itu merupakan kemusyrikan dan perubahan baru, yang para nabi dan rasul telah
berlepas diri darinya.
Allah berfirman menjelaskan tentang
diciptakannya makhluk dengan fithrah tauhid:
وَإِذْ
أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ
عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ . أَوْ تَقُولُوا
إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ
أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
“Dan (ingatlah), ketika Rabbmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Rabbmu.”
Mereka menjawab, ”Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan
yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb).”
Atau agar kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Ilah sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan
yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau membinasakan kami karena
perbuatan orang-orang yang yang sesat dahulu.” (QS. Al-A’raf: 172-173)
Allah Subhaanahu wa Ta’ala menjelaskan
bahwasanya Dia telah mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari tulang rusuk
mereka seraya mereka bersaksi atas jiwa mereka bahwasanya Allah adalah Rabb dan
Pemilik mereka, dan bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya,
karena Allah telah menciptakan mereka berdasarkan fithrah tersebut.
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:
فِطْرَتَ
اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“(Tetaplah atas) fithrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum : 30).
Para ulama dalam hal ini bersepakat
bahwa yang dimaksudkan dengan fithrah dalam ayat ini adalah Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا
مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ
أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ
بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تَحِسُّوْنَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ.
“Tidaklah seorang yang dilahirkan
itu kecuali dilahirkan dalam keadaan fithrah, kemudian kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana seekor hewan yang
melahirkan dalam kondisi lengkap, adakah kamu dapati dalam kondisi cacat?”
(Muttafaq ‘Alaih dengan lafazh riwayat Muslim).
Kemudian Abu Hurairah berkata:
Bacalah --bila Anda suka-- ayat: “(Tetaplah atas) fithrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS.
Ar-Rum: 30).
Artinya, bahwa kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi setelah anak itu dilahirkan
dalam keadaan fithrah, sebagaimana binatang yang menjadi pincang setelah
dilahirkan dalam kondisi sehat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَقُوْلُ
اللهُ تَعَالَى: إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِيْ حُنَفَاءَ فَجَاءَتْهُمُ
الشَّيَاطِيْنُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِيْنِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا
أَحْلَلَتْ لَهُمْ.
“Allah Subhaanahu wa
Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku
menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan lurus, kemudian datanglah kepada
mereka setan-setan yang menyesatkan mereka dari agama mereka serta mengharamkan
atas mereka apa yang Aku halalkan bagi mereka.” (HR. Muslim)
Admin: Muhammad Maftuhin
Editor: Muhammad Sutrisno S.Pd.I
Copyright: cafeilmubrilly.blogspot.com
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.