Dunia Adalah Jeruji Besi Umat Islam
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2015/04/dunia-adalah-jeruji-besi-umat-islam.html
Oleh: M. Maftuhin ar-Raudli
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
الدُّنْيَا
سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
“Dunia adalah
penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)
Syarah
Hadits
Imam an-Nawawi
menjelaskan hadits ini: “Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya
orang kafir.”
Maknanya
bahwa setiap mukmin itu dipenjara dan dilarang di dunia ini
dari kesenangan-kesenangan dan syahwat-syahwat yang diharamkan dan
dibenci. Dia dibebani untuk melakukan ketaatan-ketaatan yang terasa
berat. Jika dia meninggal dia akan beristirahat dari hal ini. Dan dia akan
berbalik kepada apa yang dijanjikan Allah berupa kenikmatan yang abadi dan kelapangan yang bersih
dari cacat.
Sedangkan orang
kafir, dia hanya akan mendapatkan dari kesenangan dunia yang dia peroleh, yang jumlahnya
sedikit dan bercampur dengan kesusahan dan penderitaan.
Dan bila dia telah
mati, dia akan pergi menuju siksaan yang abadi dan penderitaan yang
selama-lamanya.”(Syarah Shahih Muslim No. 5256)
Berkata pula
Al-Qurthubi tatkala menjelaskan hadits ini:
“Sesungguhnya dunia
bersifat demikian disebabkan karena seorang mukmin dalam kehidupan dunia, terikat
dengan beban- beban syariat, sehingga dia tidak mampu melakukan satu
gerakan, dan tidak pula berdiam diri, kecuali jika syariat memberi kelapangan
padanya untuk melepaskan ikatannya yang memungkinkan baginya untuk melakukan
atau meninggalkan sesuatu, dan ditambah lagi dengan berbagai macam cobaan dan
ujian, serta tantangan kehidupan berupa perasaan sedih, gundah gulana, rasa
sakit, kepedihan, berusaha menghadapi tantangan dan perlawanan, menghadapi
keluarga dan anak-anak.
Secara umum,
keadaannya seperti yang dijelaskan bahwa manusia yang paling berat
cobaannya adalah para nabi, kemudian para wali, kemudian yang semisalnya dan
yang berikutnya, seseorang diuji sesuai tingkat keimanannya, sebagaimana yang
telah disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Penjara manakah yang
lebih dahsyat dari penjara ini?. Lalu kemudian , dia di dalam penjara tersebut
dalam keadaan khawatir dan takut yang sangat, sebab dia tidak mengetahui apa
yang akan menjadi penutup amalan dalam kehidupannya. Bagaimana tidak, dia sedang
mengkhawatirkan sesuatu yang tidak ada yang lebih berbahaya dari sesuatu itu,
dia takut akan kebinasaan yang tidak ada lagi kebinasaan diatasnya?!. Kalau
seandainya dia tidak berharap untuk dapat keluar dari penjara ini, niscaya dia
akan binasa. Akan tetapi, Allah mengasihinya, dan menjadikan beban seorang
hamba tersebut terasa ringan dengan janji-Nya tatkala dia bersabar, dan
dibukakan baginya jalan baginya menuju akhir kehidupan yang baik.
Adapun orang yang
kafir, dia terlepas dari berbagai beban syariat tersebut, dan merasa aman dari
segala yang ditakutkan, dan terus merasakan nikmatnya dunia, melampiaskan
syahwatnya, merasa mulia dengan hari- hari yang dilaluinya, sehingga dia makan
dan bersenang- senang seperti makannya hewan, dan dalam waktu dekat, dia akan
tersadar dari buaian mimpinya, dan akhirnya dia masuk ke dalam penjara yang dia
tidak akan keluar darinya. Kita memohon kepada Allah agar diberi keselamatan
dari kengerian yang terjadi di hari kiamat.” (Al-Mufhim,
al-Qurthubi:7/109-110)
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.