Amalkan Ilmu, Jangan Hanya Perbanyak Ilmu
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2015/04/amalkan-ilmu-jangan-hanya-perbanyak-ilmu.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Inspirator Golden Manners
Betapa banyak
sebagian orang sudah mengikuti pengajian, mengikuti banyak majelis ilmu, tetapi
kenapa hati-hati terasa kosong, hampa dan kurang merasakan lezatnya ilmu
tersebut.
Salah satu penyebabnya adalah ilmu yang
didapat tidak diamalkan.
Sufyan bin Uyainah berkata:
قَالَ سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ : لَيْسَ الْعَاقِلُ الَّذِي يَعْرِفُ
الْخَيْرَ وَالشَّرَّ وَلَكِنَّ الْعَاقِلَ الَّذِي يَعْرِفُ الْخَيْرَ
فَيَتَّبِعُهُ، وَيَعْرِفُ الشَّرَّ فَيَتَجَنَّبُهُ
“Berkata Sufyan bin Uyainah
rahimahullah (w: 161H): “Bukanlah seorang yang pintar yang mengetahui kebaikan
dan keburukan, akan tetapi seorang yang pintar adalah seorang yang mengetahui kebaikan
lalu ia mengikutinya dan mengetahui keburukan lalu ia meninggalkannya.” (Lihat kitab al
‘Aql wa Fadhluhu, karya Ibnu Abid Dunya)
Para ulama’ salaf mengatakan:
يَا
حَمَلَةَ الْعِلْمِ اعْمَلُوا بِهِ، فَإِنَّمَا الْعَالِمُ مَنْ عَمِلَ بِمَا
عَلِمَ وَوَافَقَ عِلْمُهُ عَمَلَهُ، وَسَيَكُونُ أَقْوَامٌ يَحْمِلُونَ الْعِلْمَ
لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، يُخَالِفُ عَمَلُهُمْ عِلْمَهُمْ وَتُخَالِفُ
سَرِيرَتُهُمْ عَلاَنِيَتَهُمْ يَجْلِسُونَ حِلَقاً فَيُبَاهِى بَعْضُهُمْ بَعْضاً
حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَغْضَبُ عَلَى جَلِيسِهِ أَنْ يَجْلِسَ إِلَى غَيْرِهِ
وَيَدَعَهُ، أُولَئِكَ لاَ تَصْعَدُ أَعْمَالُهُمْ فِى مَجَالِسِهِمْ تِلْكَ إِلَى
اللَّهِ.
“Wahai para pembawa ilmu, amalkanlah ia, karena
sesungguhnya orang- yang berilmu adalah hanya yang beramal dengan apa yang ia
ilmui dan sesuai ilmunya dengan amalnya, dan akan ada orang-orang yang membawa
ilmu tidak sampai kepada kerongkongan mereka, perbuatan mereka menyelisihi ilmu
mereka, rahasia mereka menyelisihi keadaan nyata, mereka duduk
bermajelis-majelis lalu sebagian mereka membanggakan diri terhadap sebagian
yang lain, sampai-sampai sesungguhnya seseorang benar-benar marah atas kawan
duduknya yang duduk kepada selainnya dan meninggalkannya, mereka itulah yang
amalan mereka di dalam majelis-majelis mereka tidak sampai kepada Allah.” (Lihat hasyiah (catatan kaki) kitab Tadzkirat
as-Sami’ wal Mutakallim, hal. 16-17)
وَقَالَ الزُّهْرِي:
إِنَّ لِلْعِلْمِ غَوَائلَ، فَمِنْ غَوَائِلِهِ أَن يُتْرَكَ الْعَمَلُ بِهِ حَتىّ
يَذْهَبَ ، وَمِنْ غَوَائِلِهِ النِّسْيَانُ ، وَمِنْ غَوَائِلِهِ الْكَذِبُ فِيْهِ
، وَهُوَ شَرُّ غَوَائِلِهِ .
“AzZuhry berkata: “Sesungguhnya ilmu memiliki
perubahan-perubahan, maka termasuk dari perubahannya adalah meninggalkan untuk
mengamalkannya sampai hilang (ilmu tersebut) dan termasuk dari perubahannya
adalah lupa dan termasuk perubahannya adalah berdusta di dalamnya dan ia adalah
perubahan yang paling buruk.” (Lihat Kitab Jami’ al-Ulum wa al-Bayan, 1/107-108)
وَسُئِلَ سُفْيَانُ
الثَّوْرِي: طَلَبُ الْعِلْمِ أَحَبُّ إِلَيْكَ أَوِ الْعَمَلُ؟ فَقَالَ: إِنَّمَا
يُرَادُ الْعِلْمُ لِلْعَمَلِ، فَلاَ تَدْعْ طَلَبَ الْعِلْمِ لِلْعَمَلِ، وَلاَ تَدَعِ
الْعَمَلَ لِطَلَبِ الْعِلْمِ .
Sufyan ats-Tsaury rahimahullah ditanya: “Manakah yang
paling kamu sukai, menuntut ilmu atau mengamalkannya?” Beliau menjawab:
“Sesungguhnya ilmu dituntun agar diamalkan maka janganlah meninggalkan menuntut
ilmu untuk beramal dan jangan tinggalkan amal untuk menunut ilmu.” (Lihat kitab Hilyat al- Awliya’,
7/12)
Seperti
itulah komentar para ulama’ kita, bahwa mencarai ilmu adalah untuk
dimanfaatkan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Alangkah
meruginya orang-orang yang berilmu tapi hanya orang lain yang mampu merasakan
kelezatannya, dan merugi pula orang-orang yang berilmu tapi kelezatannya hanya
dirasakan sendiri tanpa berbagi kepada sesama.
Upaya
syaitan sangat cerdik dalam menjerumuskan manusia, dengan segala cara dan
sarana. Maka jangan jadikan diri Anda sebagai budak sang maha keparat,
syaitan...! Kententuan itu semua ada di tangan Anda.
Admin: Muhammad Maftuhin
Editor: Muhammad Sutrisno S.Pd.I
Copyright: cafeilmubrilly.blogspot.com
Ingin beriklan Rp. 50.000,-/bulan? Hubungi 081515526665
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.