Miss World 2016 Lagi-Lagi di Indonesia
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/09/miss-world-2016-lagi-lagi-di-indonesia.html
AJANG Miss World 2016 akan diselenggarakan di
Indonesia. Namun, belum dipastikan kota besar mana yang bakal menjadi tuan
rumah.
Liliana
Tanoesoedibjo, Chairwoman Miss World Indonesia mengatakan, lokasi
penyelenggaraan Miss World di Indonesia harus di kota besar yang memiliki
infrastruktur yang baik.
Menurutnya,
perhelatan Miss World 2013 yang berlangsung di Bali dinilai mendapatkan
apresiasi yang baik dari para peserta dan pihak Miss World Organization di
London.
Pada
2016, Indonesia kembali ditunjuk menjadi tuan rumah ajang kecantikan ini.
Indonesia
sebagai tuan rumah tentu harus memersiapkan segala hal untuk ajang
internasional tersebut dengan matang dan terkonsep. Dari segi lokasi, salah
satunya, Liliana menginginkan daerah yang memiliki infrastruktur yang mumpuni
karena mengundang tamu internasional.
“Saya
ingin kota yang sudah baik infrastrukturnya, karena kita membawa tamu
internasional,” terangnya kepada Okezone di butik McQ Plaza Senayan,
Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya,
ada kemungkinan besar Bali dan Jakarta menjadi tuan rumah untuk ajang
internasional ini. Kedua lokasi tersebut dinilai memiliki infrastruktur yang
baik dan fasilitas terbaik untuk para tamu internasional.
Namun,
kata Liliana, tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan Miss World di kota
besar, selain Bali dan Jakarta. Tetapi syarat penting yang harus dimiliki
adalah kota tersebut memiliki fasilitas dan pemerintahan yang baik.
“Saat
ini pertimbangan kita masih Bali dan Jakarta, karena memang kota besar yang
sudah bertaraf internasional. Kota lain jika ada fasilitas internasional kita
akan coba,” simpulnya.(tty)
Sumber: lifestyle.okezone.com
Sedikit
menengok ke tahun 1951 di Inggris, di mana kontes ini pertama kali disebut
sebagai “Bikini Contest Festival” yang hanya mendasarkan penilaian pada fisik (beauty).
Kemudian kontes ini disebut sebagai Miss World oleh media.
Dan
pada 1980, kontes ini mereposisi dirinya dengan slogan Beauty With a
Purpose (kecantikan dengan tujuan) dengan tambahan tes intelijen
dan tes kepribadian, sebagai upaya agar kontes ini bisa diterima banyak
kalangan.
Meskipun
demikian, sejak kelahirannya sampai sekarang dan bahkan di kota kelahirannya
sendiri, kontes ini terus menuai penolakan. Disebutkan dalam situshttp://www.bbc.co.uk (5 November 2011), dalam rangka
menyambut kontes Miss World ke-60 di London tahun 2011,
sekelompok feminis menggalang demonstrasi menentang acara tersebut.
Sebuah
pernyataan di situs “London Feminist Network” menyatakan, “Tidak ada tempat
untuk kompetisi ini!” (The competition has no place in London in 2011).
Sekali lagi, Tolak Miss World
Pertama,
bahwasanya Islam sangat memuliakan perempuan dengan mewajibkan perempuan untuk
menutup auratnya (QS. An Nur 31 ) dan haram bertabarruj, perempuan cantik dalam
pandangan Islam adalah yang paling bertakwa disisi Allah (QS. Al Hujurat
13). Bukan dinilai dari kemolekan dan kecantikan tubuh yang dalam kontes Miss World
hal ini adalah termasuk kategori penilaian.
Ada
lima alasan mengapa umat Islam perlu menolak acara ini.
Kedua,
Miss
World semakin meliberalkan Indonesia dan dunia.
Dalam
percaturan global, Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia,
yang telah menjadi center opinion bahkan menjadi kiblat bagi
negara-negara berpenduduk Muslim lainnya di dunia.
Indonesia
tercatat enam kali mengikuti Miss World, namun belum pernah menang satu kali
pun. Ketika Indonesia bersedia menjadi tuan rumah ajang Miss World,
maka akan meneguhkan opini bahwa Islam tidak mempermasalahkan perempuan menjadi
bagian kontes kecantikan demi meraih popularitas dan materi.
Bahkan
baru di soundingkan diadakan di Indonesia sudah menaikkan jumlah peserta
menjadi 130 peserta, sedangkan pada pelaksanaan tahun lalu hanya 116 peserta.
Brunei yang tidak pernah ikut, tahun ini pun ikut mendaftar.
Ketiga,
adanya dusta konsep 3B Miss World tetap mengunggulkan kriteria fisik
(beauty) meskipun disyaratkan juga 3B (brain, beauty, behavior) pada tiap-tiap
kontestan.
Terhadap
orang yang menyatakan bahwa yang dinilai dalam kontes kecantikan bukan hanya
kecantikannya, tetapi juga otaknya, sikapnya dan keberaniannya, Daoed Joesoef
-mantan staf pengajar di UI yang juga mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan-
menyatakan bahwa semua itu hanya embel-embel guna menutupi kriteria kecantikan
yang tetap diunggulkan, beliau mengatakan “sepintar apapun, kalau tidak cantik
tidak dipilih’ (Majalah Hidayatullah, Juli 2013).
Keempat,
Tidak ada manfaat untuk Indonesia acara seperti ini.
Jikalau
motif penyelenggaraan adanya Miss World ini adalah untuk meningkatkan
pariwisata dan citra Indonesia di dunia Internasional maka ini adalah alasan
yang konyol dan mengada-ada. Karena adanya Miss World justru ingin
menarik wisatawan dengan keindahan perempuan. Bukan Indonesia dengan daya tarik
alamnya.
Kelima,
kapitalisasi kemaksiatan, kapitalisme yang memandang semua hal Dari aspek
mendatangkan keuntungan. Tanpa peduli apa bahaya-mudharatnya bagi masyarakat.
Tidak ada ukuran halal-haramnya. Yang ada hanya keuntungan materi.
Perempuan
yang semestinya dihormati pun dikorbankan untuk menghasilkan pundi-pundi uang
sebanyak mungkin. Kapitalisme telah menempatkan perempuan seperti barang yang
bisa dieksploitasi kecantikannya demi kepentingan bisnis.
Telah
banyak penolakan dari berbagai pihak terhadap rencana penyelenggaraan acaraMiss World
di Indonesia pada pertengahan 2013 nanti. Di antaranya dari Ketua Divisi
Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Andy Yentriani. Ia
berpendapat bahwa, “Tidak adil apabila kecantikan itu menjadi ajang untuk
dipertandingkan. Berbeda dengan misalnya kompetisi fisika. Disitu ada proses
dimana pesertanya dituntut untuk meningkatkan kemampuannya” (portalKBR.com, 9
Mei 2013).
Dan
yang paling kencang, tentusaja penolakan dari berbagai elemen Islam. Mulai dari
MUI Pusat dan yang baru saja melakukan Munas yakni FPI. Sejumlah elemen Islam di
antaranya MUI Kota/Kab Bogor, Forum Umat Islam Bogor, Keluarga Muslim Bogor,
DDI Bogor, Persis Bogor, HTI Bogor, FPI Bogor, Muhammadiyah Bogor, Garis Bogor,
Hasmi Bogor, HMI Bogor, Palang Merah Bogor, IKPM Bogor, Fos Armi Bogor, Khairu
Ummah, Majelis Abu Hanifah, BKSPPI Bogor, Angkatan Muda Siliwangi Bogor, LSM
BMDI, Forkami, Aisyiyah, NU, Persis, dan dari kalangan partai seperti PPP, PBB,
PAN, serta Ormas-ormas Islam sepakat menolak.
Mereka
menandatangani pernyataan menolak gelaran acara yang akan disaksikan publik
dunia itu. Dengan alasan bahwa ajang tersebut buka-bukaan aurat yang
nyata-nyata merendahkan harkat dan martabat perempuan.
Dengan
penolakan berbegai eleman terhadap penyelenggaraan Miss World di Indonesia,
maka sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk memperhatikan semua
hal tersebut di atas, dan kemudian membatalkannya.
Sumber:
hidayatullah.com
Miss World yang merupakan bisnis amoral mengeksploitasi aurat perempuan
demi mengeruk keuntungan semata, yang asal usulnya adalah kontes bikini dari
Inggris sejak 1951 jelas tidak sesuai dengan budaya dan kesusilaan bangsa dan
negara Indonesia yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.
1. Pagelaran Miss World bertentangan
dengan dasar negara Ketuhanan Yang Maha Esa yang termaktub dalam Pembukaan UUD
1945 maupun batang tubuh UUD 1945 pasal 29, yakni Allah yang Maha Kuasa, yang
telah melarang para wanita memamerkan auratnya kecuali kepada suami mereka (QS.
An Nuur
31).
3.
Pagelaran Miss World bukan
budaya bangsa Indonesia sebagaimana dikatakan Presiden Soeharto tatkala menolak
permintaan izin mengirim putri Indonesia ke kontes kecantikan dunia di luar
negeri.
4.
Pagelaran Miss World bertentangan dengan Fatwa Majelis
Ulama Indonesia nomor 287 tahun 2001 yang antara lain menyatakan : (1)
memamerkan aurat, memakai pakaian ketat, melakukan gerakan-gerakan yang
merangsang birahi, dll serta membiarkan diambil gambarnya dll... serta
menyiarkan perbuatan haram tersebut dll adalah haram; (2) Membantu dan/atau
membiarkan tanpa pengingkaran terhadap perbuatan-perbuatan
yang diharamkan di atas adalah haram; (3) Mendesak kepada semua pihak untuk
segera menghentikan segala bentuk aktifitas yang diharamkan sebagaimana
dimaksud oleh bagian pertama fatwa ini dan melakukan taubat nasuha; (4) Mendesak dengan sangat kepada
semua penyelenggaraan pemerintah dan negara agar segera melarang dan menghentikan segala
bentuk perbuatan haram dimaksud fatwa ini serta tidak memberikan izin terhadap
penyelenggaraan serta tidak menjadikan segala bentuk perbuatan haram dimaksud
fatwa ini sebagai sumber pendapatan; (5) Mendesak kepada seluruh lapisan
masyarakat, terutama tokoh agama agar turut serta secara aktif dan arif
menghentikan segala bentuk perbuatan haram tersebut.
5.
Pagelaran Miss World jelas merupakan ajang kemaksiatan,
kemungkaran, dan kezaliman yang besar yang dipaksakan kepada bangsa Indonesia
demi keuntungan bisnis dan keuntungan politik jangka pendek dalam rangka
meningkatkan popularitas pribadi tanpa memperhatikan dampak buruk bagi bangsa
dan negara. Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan
Maha Kuasa telah mengancam hal demikian dalam firman-Nya: Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zalim saja di antara kalian. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal : 25).
Sumber: tribunnews.com
Muraja'ah: Brilly El-Rasheed
sebenarnya yg mesum itu bukan acara seperti itu tapi pikiran anda sendiri.. kalau bisa menaikkan kunjungan turis ke indonesia kenapa dipermasalahkan?..beda sama arab saudi tanpa ada promosi pun tiap tahun negara itu sudah dapat kunjungan jutaan orang (haji)..tanpa promosi saudi sudah banyak duit, lha indonesia mau kayak arab juga kagak bisa,
BalasHapus