Urgensi Tauhid dalam Mewujudkan Kebahagiaan
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar_9.html
Perlu kita ketahui bersama bahwa hati setiap mukmin
tidak akan menjadi baik tanpa pondasi utama, yang telah dijelaskan dengan
gamblang oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu tauhid kepada Allah Ta’ala dan
memurnikan ibadah hanya kepada-Nya.
Tauhid yang murni dan bersih adalah pondasi utama
tegaknya langit dan bumi. Allah Ta’ala berfirman,
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آَلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ
لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Sekiranya ada
di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah
rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan.” (Al-Anbiyaa: 22)
Karena tauhid pula, manusia dan jin diciptakan. Allah
‘‘Azza wa Jalla berfirman,
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آَلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ
لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz-Dzaariyat: 56)
Tauhid memiliki beberapa keutamaan, antara lain
menghalangi seorang muwahhid kekal di neraka. Sebagaimana yang disabdakan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
عَنْ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ
الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ الْعَمَلِ.”
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang hak kecuali Allah semata dengan tidak menyekutukan-Nya dan bahwa Muhammad
adalah hamba-Nya dan utusan-Nya dan (bersaksi) bahwa ‘Isa adalah hamba Allah,
utusan-Nya dan firman-Nya yang Allah berikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya,
dan surga adalah haq (benar adanya), dan neraka adalah haq, maka Allah akan
memasukkan orang itu ke dalam surga betapapun keadaan amalnya.” (HR. Bukhari,
No. 3435)
Al-Walid (yang meriwayatkan hadits ini) berkata, telah
bercerita kapadaku Ibnu Jabir dari ‘Umair dari Junadah dengan menambahkan,
“maka akan dimasukkan ke dalam surga lewat salah satu dari ke delapan pintu
surga yang mana saja yang dia mau.”
Seorang muwahhid juga akan mendapatkan rasa aman dan
hidayah baik di dunia maupun di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَمَنُوا
وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ
مُهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan
iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-An’am: 82)
Tauhid yang murni adalah inti ajaran dari semua
risalah samawi yang diturunkan Allah Ta’ala. Ia adalah tiang penopang yang
menegakkan bangunan Islam. Ia adalah syiar Islam yang terbesar yang tak dapat
terpisahkan dari Islam itu sendiri. Itulah sebabnya para nabi dan rasul adalah
orang yang paling besar mendapatkan rasa aman tersebut. Karena merekalah orang
yang paling terdepan dalam upaya menegakkan tauhid di muka bumi ini.
Rasa aman yang didapatkan berbanding lurus dengan
tingkat tauhid seseorang. Maka semakin kuat tauhid seseorang maka akan semakin
besar rasa aman yang didapatkan.
لَا يَحْزُنُهُمُ
الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ هَذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي
كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar
(pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata),
“inilah harimu yang Telah dijanjikan kepadamu.” (Al-Anbiyaa’: 103]
Tauhid juga merupakan modal utama terhindar dari
berbagai kesulitan di hari kiamat kelak
إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ حَصَبُ
جَهَنَّمَ أَنْتُمْ لَهَا وَارِدُونَ 98 لَوْ كَانَ
هَؤُلَاءِ آَلِهَةً مَا وَرَدُوهَا وَكُلٌّ فِيهَا خَالِدُونَ 99 لَهُمْ فِيهَا
زَفِيرٌ وَهُمْ فِيهَا لَا يَسْمَعُونَ.
إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ.
“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain
Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata
berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. dan semuanya
akan kekal di dalamnya. Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya
tidak bisa mendengar. Bahwa orang-orang yang Telah ada untuk mereka ketetapan
yang baik dari kami, mereka itu dijauhkan dari neraka.” (Al-Anbiyaa’: 98-101)
Admin: Ali Akbar
Dukung dakwah kami dengan doa, komentar, memasang
iklan, dan dukungan finansial.
(mimbarindo.com/cafeilmubrilly)
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.