Festival Menyakiti Tubuh Ala Hindu dan Syiah
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/09/festival-menyakiti-tubuh-ala-hindu-dan.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Festival Thaipoosam dirayakan
umat Hindu pada bulan purnama di bulan Tamil Thai (Januari/Februari). Tradisi Thaipoosam biasanya dilakukan
negara-negara di Asia seperti India, Sri Lanka, Malaysia, Singapore, Indonesia,
Thailand dan Myanmar. Festival Thaipusam merupakan sebuah acara untuk
memperingati hari di mana saat dewa Parvati memberikan Murugan sebuah Vel atau
tombak untuk mengalahkan kejahatan setan Soorapadman. Peserta festival ini ada
yang membawa kendi kuning di kepala mereka, menusukkan sebuah besi atau tombak
ke pipi peserta, melakukan sujud atau Tarian kavadi, seperti Dilansir Daily mail (11/09/2014). Ajaibnya mereka
sama sekali tidak mengalami kesakitan dan tidak ada darah ataupun bekas luka
setelah tubuhnya tertancap tombak.
Hari Asyura, hari ke-10 bulan
Muharram dalam kalender Islam menjadi momen festival karbala yang hampir senada
dengan festival Thaipoosam. Hari ini diperingati sebagai bentuk penghormatan
terhadap kematian Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad yang terbunuh pada
pertempuran Karbala tahun 61 H (680). Menjelang datangnya hari Asyura, pemeluk
agama Syiah biasa menggelar ritual berdarah dengan menyakiti tubuh mereka
sendiri dengan cambuk dan pisau. Tidak hanya pria dewasa, bayi pun diikut
sertakan dalam festival menyakiti tubuh sendiri ini. Di beberapa daerah basis Syiah
seperti Afghanistan, Iran, Irak, Turki, Azerbaijan, Pakistan, Lebanon, dan
Bahrain, peringatan ini telah menjadi hari libur nasional. Prosesi menyakiti
diri sendiri ini dilakukan di dalam tempat ritual mereka maupun di jalanan.
Kedua festival ini tentu tidak
mendapatkan legalitas dari agama Islam. Islam tidak mengizinkan pemeluknya
melakukan aksi-aksi konyol seperti ini. Dipersilakan bagi agama lain untuk
melakukan aksi apa saja menurut kepercayaannya. Hanya saja Islam menganjurkan
untuk mengasih sayangi diri sendiri dan menjauhkan segala hal yang merugikan
dan membahayakan.
Islam telah memancangkan prinsip
sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad seperti berikut.
عَنْ أَبِـيْ
سَعِيْدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الْـخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا ضَرَرَ وَلَا
ضِرَارَ
Dari Abû Sa’îd Sa’d bin Mâlik bin
Sinân al-Khudri Radhyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” [Ibnu Majah
2/784; Al-Baihaqi 10/133; Ahmad
1/313; Ad-Daruquthni 4/228; Al-Hakim
2/57 dan beliau mengatakan shohih menurut kriteria Al-Bukhori dan
Muslim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi; Malik
2/745, Abu Dawud dalam Marasil hal. 44]
Artikel: cafeilmubrilly.blogspot.com
Admin: Abu Yahya
Dukung dakwah dengan doa, menulis
komentar, memasang iklan dan berinfaq.
Dilarang keras copy-paste tanpa izin
tertulis dari penulis/admin web.
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.