Pendeta Kristen Ortodoks: Masa Depan Milik Islam
http://cafeilmubrilly.blogspot.com/2014/09/pendeta-kristen-ortodoks-masa-depan.html
Oleh Brilly El-Rasheed
Pada 7 September 2014 pukul 22.10 saya menulis status di Facebook sebagaimana berikut.
Admin : Muhammad Ali Akbar
Pada 7 September 2014 pukul 22.10 saya menulis status di Facebook sebagaimana berikut.
Nonmuslim semakin mempelajari agamanya
biasanya murtad dan kemudian masuk Islam. Belum ada cerita, muslim semakin
mempelajari agamanya lalu murtad.
Hiraklius pernah bertanya kepada Abu
Sufyan tentang keteguhan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,
“ هَلْ يرتّد أحدٌ مِنْهُمْ سَخْطَةً لِدَيَّنَهُ ؟
قَالَ : لَا , قَالَ : فَكَذَلِكَ الإيمان حِينَ تَخَالُطِ بَشاشَتِهُ الْقَلُوبَ
.”
“Adakah seorang dari mereka yang keluar dari
Islam karena tidak senang dengan aturannya? Abu Sufyan berkata, ‘Tidak’.
Hiraklius berkata, ‘Demikianlah pengaruh dari iman yang telah tertanam secara
baik di dalam lubuk sanubari.”
Status tersebut seolah-olah
menjadi fakta aktual. Selang dua hari, tepatnya 9 September, tersiar kabar,
salah seorang pendeta yang menjadi imam di salah satu gereja ortodoks di Rusia
telah ‘murtad’ dalam artian mengakui Islam sebagai terdepan, bukan mengklaim
agamanya sebagai terunggul. Simak laporannya berikut.
Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia
Nyatakan Masa Depan Milik Umat Islam
Redaksi Salam-Online – Jum'at, 17 Zulqaidah 1435 H / 12 September 2014
02:19
MOSKOW (SALAM-ONLINE): Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Dmitri Smirnov menegaskan bahwa masa
depan adalah milik umat Islam. Smirnov menyatakan itu dalam khutbahnya di
sebuah gereja di Moskow pada Ahad (7/9/2014). Dan itu dia katakan setelah
membandingkan kaum Muslimin dengan umat Kristen.
Smirnov memuji kebaikan Muslim yang senang membantu orang lain tanpa
meminta imbalan. Ia menceritakan pengalaman seorang wanita tua di antara
jamaahnya, bahwa para supir (taksi) Muslim tidak pernah mengambil uang saat
mengantarnya ke gereja, sementara para supir Kristen hanya tertarik untuk menghasilkan
uang dengan mengatakan, “Ini adalah pekerjaanku.” Demikian seperti dikutip arrahmah.com, Kamis
(11/9) dari World Bulletin.
“Karena supir Kristen tidak memiliki kemurahan, rasa belas kasih atau
kebaikan dalam hatinya,” tambah Smirnov.
“Seorang Muslim tidak tertarik mengambil keuntungan dari wanita tua.
Malahan, orang Muslim bersedia untuk mengantarnya ke mana saja, mengantarnya ke
penatu, membayar tagihannya, mengantarnya ke pasar, membawakan tasnya ke lantai
rumahnya tau ke lift (jika ia hanya sendirian),” kata Smirnov.
Kemudian Smirnov mengambil kesimpulan bahwa umat Islam akan menguasai masa
depan.
“Atas alasan ini, masa depan akan menjadi milik umat Islam. Masa depan
adalah milik mereka. Mereka akan menguasai tanah ini, karena hari ini orang-orang
Kristen tidak membutuhkan hal-hal ini,” katanya.
“Faktanya, pada saat hari raya mereka orang-orang takut untuk memasuki
daerah-daerah mereka (di Moskow) karena puluhan ribu pemuda Muslim berlutut dan
menyembah Tuhan. Di mana kalian lihat banyak para lelaki Ortodox? Kalian tidak
bisa melihat mereka di mana saja kapan saja,” pungkasnya.
Umat Islam saat ini menjadi yang terbesar kedua di Rusia dengan sekitar
sekitar 15 persen dari 145 juta populasi yang didominasi oleh Kristen Ortodoks.
(arrahmah.com)
salam-online
- See more at:
http://salam-online.com/2014/09/pemimpin-gereja-ortodoks-rusia-nyatakan-masa-depan-milik-umat-islam.html#sthash.bO92xg0u.dpuf
Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Malam dan siang tidak
akan sirna sehingga Al-Lata dan Al-Uzza telah disembah.” Lalu ‘Aisyah bertanya,
“Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman-Nya,
“Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an)
dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama walaupun
orang-orang musyrik tidak menyukai,” [QS. At-Taubah: 33] hal ini itu telah
sempurna (realisasinya).” Beliau menjawab, “Hal itu akan terealisasi pada saat
yang ditentukan oleh Allah.”.” [Shahih Muslim]
Nabi juga
menyatakan,
لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ
وَالنَّهَارُ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ
الْإِسْلَامَ وَأَهْلَهُ وَذُلًّا يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْشِّرْكَ وَأَهْلَهُ
“Sungguh agama Islam ini akan sampai ke bumi yang
dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan
pelosok desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu, dengan memuliakan
yang mulia dan merendahkan yang hina. Yakni memuliakan dengan Islam dan
merendahkannya dengan kekufuran.” [Shahih Ibnu Hibban]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ
وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Padahal kekuatan itu hanyalah bagi
Allah, bagi RasulNya dan bagi orang-orang yang beriman, tetapi orang-orang
munafik tidak mengetahui. [Al-Munafiqun : 8] Ayat ini menegaskan bahwa kejayaan
hanya milik Allah, RasulNya dan kaum mukminin.
Allah Ta’ala juga berfirman,
فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا
إِلَى السَّلْمِ وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّهُ مَعَكُمْ وَلَن يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
Janganlah kamu merasa lemah dan meminta
perdamaian, padahal kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan dia
sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu. [QS. Muhammad : 35]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman juga telah menjanjikan, “Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik.” [QS. An-Nuur: 55]
Dari
Hudzaifah bin Al Yaman, bahwa Rasulullah telah bersabda,
تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء أن
يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا
شاء الله أن يرفعها ثم تكون ملكا عاضا فيكون ما شاء الله أن يكون ثم يرفعها إذا
شاء أن يرفعها ثم تكون ملكا جبرية فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء أن
يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت
“Adalah
Kenabian (nubuwwah) itu ada di
tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah
mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah
yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘ala
minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah
mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada
Kekuasaan yang menggigit (Mulkan ‘Aadhdhon),
yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia
berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang memaksa (diktator)
(Mulkan Jabariyah), yang ada
atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian
beliau (Nabi) diam.” (Musnad Ahmad,
Juz IV, hlm, 273, nomor hadits 18.430. Hadits ini dinilai hasan oleh
Nashiruddin Al Albani, Silsilah Al Ahadits Al Shahihah, 1/8; dinilai
hasan pula oleh Syaikh Syu’aib Al Arna’uth, dalam Musnad Ahmad bi
Hukm Al Arna’uth, Juz 4 no hadits 18.430; dan dinilai shahih oleh
Al Hafizh Al ‘Iraqi dalam Mahajjah Al Qurab fi Mahabbah Al ‘Arab, 2/17).
Dilarang copy-paste tanpa izin tertulis dari penulis.
Dukung dakwah kami dengan mendoakan kami, berinfaq atau memasang
iklan di situs ini.
Admin : Muhammad Ali Akbar
Sampaikan komentar Anda sebagai wujud terima kasih Anda dan sebagai bahan evaluasi kami.